Gangguan Mental

Orang yang kena gangguan mental biasanya menunjukkan reaksi abnormal terhadap kesusahan hidup. Tapi bagi penderita masih bisa berpikir secara normal, bahkan dia masih bisa memberikan pertimbangan yang sehat. Kadang-kadang penderita Gangguan Mental (psychoneurosis) menyadari bahwa reaksinya terhadap orang lain agak berbeda. Gangguan Mental bukanlah penyakit gila, tetapi merupakan kelainan pembawaan dimana tabiat, cara berpikir dan emosi tidak normal.

Berikut ini adalah beberapa macam gangguan mental yang umum:

  • Reaksi Kegelisahan

Dalam penyakit ini, penderita akan mendapatkan serangan pikiran yang kacau, penahanan emosi, ketegangan syaraf, letih mental dan jasmani serta panik tidak jelas. Mungkin juga orang ini sering bermimpi buruk. Gangguan mental ini, bahkan sering dibarengi dengan muntah-muntah, mencret dan sering pipis. Biasanya penyakit gelisah ini berkaitan dengan keadaan yang tidak dapat dielakkan dalam pengalaman di masa lalu atau pun sekarang.

  • Reaksi Disosiasi

Gangguan mental yang ini mirip dengan reaksi kegelisahan, hanya saja lebih parah. Penderita sering kehilangan kendali atas fungsi mental tertentu dan bisa jadi sampe pingsan dan kehilangan ingatan, tidak dapat menguasai dirinya serta tidak menyadari reaksinya.

  • Reaksi Histeria

Dalam kasus yang ini, Penderita mengeluarkan tenaga yang tertahan untuk melakukan sesuatu yang aneh dan bahkan menderita penyakit tertentu, sebagai akibat frustasi atau kegelisahan besar. Reaksi histeria dapat meniru banyak gejala penyakit seperti lumpuh, mati rasa, kebutaan atau ketidaksadaran. Seringkali dokter sulit membedakan antara penyakit yang sebenarnya dengan penyakit yang timbul dari histeria.

  • Reaksi Fobia

Dalam reaksi fobia ini, si penderita mengalami ketakutan berlebih terhadap sesuatu yang tidak masuk akal. Secara sadar dia mengakui bahwa tidak ada bahaya yang sebenarnya, tetapi dia memang tidak dapat menguasai dirinya dalam menghadapi ketakutan yang besar itu. Rasa takut ini dapat ditimbulkan dari ketinggian, tempat tertutup, tangga eskalator, lift, lumpur, bahaya pencemaran, sejenis binatang dan lain-lain. Dapat disimpulkan bahwa reaksi fobia ini merupakan pergulatan batin yang membuat orang melupakan pergulatan yang sebenarnya (di dunia nyata) karena terlalu memusatkan pada rasa takut itu sendiri.

  • Reaksi Depresi

Dalam gangguan mental seperti ini, si penderita akan merasa sedih, pesimis, dan tidak senang. Dia merasa dirinya serba kekurangan, kehilangan tenaga dan gairah untuk melakukan kegiatan. Suatu tanda pasti penyakit depresi adalah mengeluh dan menangis tanpa alasan. Reaksi depresi ini dapat menyebabkan kurangnya nafsu makan, sembelit, sakit kepala, tidak dapat tidur serta timbul keresahan. Kekecewaan yang begitu mendalam bisa membuat si penderita ingin bunuh diri.

  • Reaksi Pikiran yang Menghantui

Obsesi tidak selamanya baik, seringnya pikiran itu membuat kita tergoda untuk melakukan hal-hal yang berlebihan dan tidak terlalu penting, bahkan bisa berupa kebodohan. Contohnya, ada orang yang terlalu sering mencuci tangannya setiap setelah memegang sesuatu, bahkan setelah berjabat tangan, orang ini dihantui pikiran kalo dirinya bisa menyebarkan kuman penyakit pada anggota keluarganya. Orang yang hidup secara normal pun kadang-kadang dihantui oleh gangguan mental seperti ini. Bahkan seorang yang taat beragama dapat dihantui oleh pikiran ragu-ragu tentang dasar-dasar kepercayaannya.

Etiologi dari Gangguan Mental

¨ Physical factors: Because of the close interdependence of mind and body it is incorrect to state that physical factors play no role in the development of psychoneurosis for eg physical exhaustion may so weaken the mental resources of the individual as to facilitate the appearance of neurotic symptoms.Faktor fisik : Karena yang saling menutup pikiran dan tubuh adalah salah untuk menyatakan bahwa faktor fisik tidak ada peranannya dalam pengembangan psychoneurosis untuk misalnya kelelahan fisik Mei sehingga melemahkan mental sumber daya dari individu sebagai untuk memfasilitasi tampilan gejala sakit saraf. However such instances are rare. Namun seperti contoh yang langka.

¨ Constitution: Heredity and early environment and training are the main factors determining of constitutional make-up.Konstitusi: turun temurun dan lingkungan dan pelatihan awal adalah faktor utama yang menentukan konstitusional make-up. When unfavorable they present the development of a well-integrated sturdy personality and thus facilitate the appearance of psychoneurotic reaction when the individual is confronted with some disturbing or intolerable situation. Bila kurang mereka menyampaikan perkembangan yang baik kepribadian kuat dan terpadu sehingga memudahkan Tampilan sakit jiwa reaksi individu adalah ketika berhadapan dengan beberapa atau mengganggu situasi tak tertahankan.

Menanggulangi Gangguan Mental

  • Berkonsultasilah dengan Psikolog/psikiater, untuk mengetahui hubungan gejala yang sekarang dengan masalah-masalah tertentu yang belum terpecahkan, masalah-masalah itulah yang menjadi dasar penyebab gangguan mental.
  • Ambillah cukup waktu untuk mengatur kembali susunan pemikiran agar dapat menerima keadaan yang realistis.
  • Jangan terlalu banyak menyalahkan, dan bahkan memaafkan diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar