Konseling

Secara Etimologi berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya “dengan” atau bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami” . Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”

Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut. (Berdnard & Fullmer ,1969)

Pengertian Konseling menurut ahli adalah:

Rumusan (Pepinsky & Pepinsky,dalam Shertzer & Stone,1974)

1. Konseling adalah suatu proses interaksi antara dua orang individu,masing-masing disebut konselor dan klien.

2. Dilakukan dalam suasana yang profesionalBertujuan dan berfungsi sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien.

Rumusan (Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)

1. Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan

2. Bantuan diberikan dengan meng interpreswtasikan fakta-fakta atau data,baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya,khususnya menyangkut pilihan-pilihan,dan rencana-rencana yang dibuat.

Rumusan (Division of Conseling Psychologi)

1. Konseling merupakan proses pemberian bantuan

2. Bantuan diberikan kepada individu-individu yang sedang mengalami hambatan atau gangguan dalam proses perkembangan.

Rumusan (Mc. Daniel,1956)

1. Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor dengan klien.

2. Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi kesulitan-kesulitanyang dihadapi.

3. Tujuan pemberian bantuan itu adalah agar klien dapat menyesuaiaknnya dirinya,baik dengan diri maupun dengan lingkungan.

Berdasarkan Rumusan diatas maka yang dimaksud dengan Konseling adalah:

“Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara Konseling oleh seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien.

Pengertian Konseling

Menurut British Association of Counselling (1984) yang dikutip oleh Mappiare (2004) konseling merupakan suatu proses bekerja dengan orang banyak, dalam suatu hubungan yang bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah.

Menurut Burk dan Stefflre (1979) yang dikutip Latipun (2001) konseling mengindikasikan hubungan profesional antara konselor terlatih dengan klien, hubungan yang terbentuk biasanya bersifat individu ke individu, kadang juga melibatkan lebih dari satu orang suatu misal keluarga klien. Konseling didesain untuk menolong klien dalam memahami dan menjelaskan pandangan mereka terhadap suatu masalah yang sedang mereka hadapi melalui pemecahan masalah dan pemahaman karakter dan perilaku klien.
Menurut Pietrofesa, Leonard dan Hoose (1978) yang dikutip oleh Mappiare (2004) konseling merupakan suatu proses dengan adanya seseorang yang dipersiapkan secara profesional untuk membantu orang lain dalam pemahaman diri pembuatan keputusan dan pemecahan masalah dari hati kehati antar manusia dan hasilnya tergantung pada kualitas hubungan.
Menurut Palmer dan McMahon (2000) yang dikutip oleh Mc leod (2004) konseling bukan hanya proses pembelajaran individu akan tetapi juga merupakan aktifitas sosial yang memiliki makna sosial. Orang sering kali menggunakan jasa konseling ketika berada di titik transisi, seperti dari anak menjadi orang dewasa, menikah ke perceraian, keinginan untuk berobat dan lain-lain. Konseling juga merupakan persetujuan kultural dalam artian cara untuk menumbuhkan kemampuan beradaptasi dengan institusi sosial.

Tujuan konseling berdasarkan penanganan oleh konselor dikemukakan oleh Shertzer dan Stone yang dikutip oleh Mc Leod (2004) dapat diperinci sebagai berikut:

1. Mencapai kesehatan mental yang positif

Apabila kesehatan mental tercapai maka individu memiliki integrasi, penyesuaian, dan identifikasi positif terhadap orang lain. Individu belajar menerima tanggung jawab, menjadi mandiri, dan mencapai integrasi tingkah laku.

2. Keefektifan individu

Seseorang diharapkan mempunyai pribadi yang dapat menyelaraskan diri dengan cita-cita, memanfaatkan waktu dan tenaga serta bersedia mengambil tanggung jawab ekonomi, psikologis, dan fisik.

3. Pembuatan keputusan

Konseling membantu individu mengkaji apa yang perlu dipilih, belajar membuat alternatif-alternatif pilihan, dan selanjutnya menentukan pilihan sehingga pada masa depan dapat membuat keputusan secara mandiri.

4. Perubahan tingkah laku

Fungsi Konseling

1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan yang membantu peserta didik (siswa) agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, pekerjaan, dan norma agama). Berdasarkan pemahaman ini, siswa diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.

2. Fungsi Preventif, yaitu fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh peserta didik. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbingan kepada siswa tentang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang dapat digunakan adalah layanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu diinformasikan kepada para siswa dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya : bahayanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas (free sex).

3. Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembangan siswa. Konselor dan personel Sekolah/Madrasah lainnya secara sinergi sebagai teamwork berkolaborasi atau bekerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu siswa mencapai tugas-tugas perkembangannya. Teknik bimbingan yang dapat digunakan disini adalah layanan informasi, tutorial, diskusi kelompok atau curah pendapat (brain storming), home room, dan karyawisata.

4. Fungsi Perbaikan (Penyembuhan), yaitu fungsi bimbingan yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada siswa yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. Teknik yang dapat digunakan adalah konseling, dan remedial teaching.

5. Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa memilih kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karir atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.

6. Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala Sekolah/Madrasah dan staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan, dan kebutuhan siswa (siswa). Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai siswa, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan siswa secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi Sekolah/Madrasah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan siswa.

7. Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu siswa (siswa) agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.

Definisi Konseling Menurut Para Ahli

1). Definisi Konseling Menurut Cavanagh,
Konseling merupakan Hubungan antara seorang penolong yang terlatih dan seseorang yang mencari pertolongan, di mana keterampilan si penolong dan situasi yang diciptakan olehnya menolong orang untuk belajar berhubungan dengan dirinya sendiri dan orang lain dengan terobosan-terobosan yang semakin bertumbuh.

2). Definisi Konseling Menurut Saefudin dan Abdul Bari
Konseling merupakan proses pemberian informasi obyektif dan lengkap, dilakukan secara sistematik dengan panduan komunikasi interpersonal, teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan menentukan jalan keluar atau upaya mengatasi masalah tersebut. (Saefudin, Abdul Bari : 2002).

3). Definisi Konseling Menurut Rogers
Konseling adalah serangkaian kontak atau hubungan bantuan langsung dengan individu dengan tujuan memberikan bantuan kepadanya dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.

4).Definisi Konseling Menurut James F. Adam
Konseling merupakan suatu pertalian timbal balik antara 2 orang individu dimana yang seorang (counselor) membantu yang lain (conselee) supaya ia dapat memahami dirinya dalam hubungan dengan masalah-masalah hidup yang dihadapinya waktu itu dan waktu yang akan datang.

5).Definisi Konseling Menurut Mortensen
Konseling didefinisikan sebagai suatu proses hubungan seseorang dengan seseorang dimana yang seorang dibantu oleh yang lainya untuk menemukan masalahnya.


Kesimpulan:


Dari Beberapa definisi tentang bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh para ahli, dapat ditarik kesimpulan tentang apa itu definisi Bimbingan Konseling secara penuh:

Bimbingan Konseling merupakan Suatu bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain yang bermasalah baik masalah psikologis, social, dan lain-lain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya, memahami dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Referensi:


Depdiknas. 2002. Paduan Pelayanan Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi SMP, Madrasah, Tsanawiyah dan Sederajat. Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah DiRektorat Pendidikan Umun.1994. Kurikulum SLTP: Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Depdikbud.

Jones, J.J. 1987. Secondary School Administration. New York: Mc Graw Hill BookCompany.

Mulyadi, Agus. 2003. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Prayitno. 1997. Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Buku II Pelayanan Bimbingan dan Konseling (SLTP). Jakarta: kerjasama koperasi karyawan pusgrafin dengan penerbit Penebar Aksara.

Syamsudddin, Abin. 2003. Panduan Studi Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Pengertian Konseling

Secara Etimologi berasal dari bahasa Latin “consilium “artinya “dengan” atau bersama” yang dirangkai dengan “menerima atau “memahami” . Sedangkan dalam Bahasa Anglo Saxon istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyerahkan” atau “menyampaikan”
…interaksi yang(a)terjadi antara dua orang individu ,masing-masing disebut konselor dan klien ;(b)terjadi dalam suasana yang profesional (c)dilakukan dan dijaga sebagai alat untuk memudah kan perubahan-perubahan dalam tingkah laku klien. (Pepinsky 7 Pepinsky ,dalan Shertzer & Stone,1974)
…suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan,rencana,atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat.
(Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)
Konseling merupakan suatu proses untuk memebantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangn dirinya,dan untuk mencapai perkembangan yang optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya ,proses tersebuat dapat terjadi setiap waktu. (Division of Conseling Psychologi)
…suatu pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kapadanya untuk dapat menyesuaikan dirinya secara lebih efektif dengan dirinyasendiri dan lingkungan. (Mc. Daniel,1956)
Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan,motivasi,dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketige hal tersebut. (Berdnard & Fullmer ,1969)
Hal-hal pokok yang terdapat pada pengertian Konseling menurut ahli yang tersebut diatas adalah:
Rumusan (Pepinsky & Pepinsky,dalam Shertzer & Stone,1974)
1. Konseling adalah suatu proses interaksi antara dua orang individu,masing-masing disebut konselor dan klien.
2. Dilakukan dalam suasana yang profesionalBertujuan dan berfungsi sebagai alat (wadah) untuk memudahkan perubahan tingkah laku klien.
Rumusan (Smith,dalam Shertzer & Stone,1974)
1. Konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan
2. Bantuan diberikan dengan meng interpreswtasikan fakta-fakta atau data,baik mengenai individu yang dibimbing sendiri maupun lingkungannya,khususnya menyangkut pilihan-pilihan,dan rencana-rencana yang dibuat.
Rumusan (Division of Conseling Psychologi)
1. Konseling merupakan proses pemberian bantuan
2. Bantuan diberikan kepada individu-individu yang sedang mengalami hambatan atau gangguan dalam proses perkembangan.
Rumusan (Mc. Daniel,1956)
1. Konseling merupakan rangkaian pertemuan antara konselor dengan klien.
2. Dalam pertemuan itu konselor membantu klien mengatasi kesulitan-kesulitanyang dihadapi.
3. Tujuan pemberian bantuan itu adalah agar klien dapat menyesuaiaknnya dirinya,baik dengan diri maupun dengan lingkungan.
Berdasarkan Rumusan diatas maka yang dimaksud dengan Konseling adalah:
“Proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara Konseling oleh seorang ahli (disebut Konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dialami oleh klien

Sedangkan konseling menurut Prayitno dan Erman Amti (2004:105) adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.

Berdasarkan pengertian konseling di atas dapat dipahami bahwa konseling adalah usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus. Dengan kata lain, teratasinya masalah yang dihadapi oleh konseli/klien.

Pustaka

I. Djumhar dan Moh. Surya. 1975. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance & Counseling). Bandung : CV Ilmu.

Shertzer, B. & Stone, S.C. 1976. Fundamental of Gudance. Boston : HMC

Prayitno dan Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Cetakan ke dua.

Winkel, W.S,.2005. Bimbingan dan Konseling di Intitusi Pendidikan, Edisi Revisi. Jakart a: Gramedia

Pengertian Konseling
Apabila ditelaah berbagai sumber akan dijumpai pengertian-pengertian yang berbeda mengenai konseling, tergantung dari jenis sumbernya dan yang merumuskan pengertian konseling itu. Perbedaan tersebut disebabkan karena berlainan pandangan atau titik tolak. Tetapi perbedaan itu hanyalah perbedaan tekanan atau perbedaan dari sudut mana melihatnya.
Istilah bimbingan dirangkai dengan istilah konseling, hal ini disebabkan karena bimbingan dan konseling itu merupakan suatu kegiatan yang integral. Koseling adalah salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan diantara beberapa teknik lainnya, bimbingan itu lebih luas dan koseling merupakan alat yang paling penting dari usaha pelayanan bimbingan.
Prayitno dan Erman Amti (1999:99) menuliskan bahwa, secara estimologi istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu “consilium” yang berarti “ dengan” atau “bersama’ yang dirangkai dengan “menerima” atau “memahami”.Sedangkan dalam bahasa Anglo-Saxon, istilah konseling berasal dari “sellan” yang berarti”menyampaikan”.
Merekapun merumuskan pengertian konseling, yaitu : “Konseling adalah pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami suatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.” (Prayitno & Erman Amti, 1999:105).
Sebagaimana dikatakan oleh Roger (dalam Hallen 2002:10) mengatakan bahwa :
Counseling is series of direct contacts with the individual which aims tp offer him a“Conseling ssistance in changing his attitude and behavior”.

Konseling adalah serangkaian hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia dalam merubah sikap dan tingkah lakunya.
Sementara Pepinnsky and Peppinsky (dalam Ketut Sukardi 1985:14) berpendapat bahwa konseling adalah suatu proses interaksi yang (a) terjadi diantara dua orang individu yang disebut konselor dan klien, (b) terjadi dalam situasi yang bersifat pribadi (propesional), (c) diciptakan dan dibina sebagai suatu cara untuk memudahkan terjadinya perubahan-perubahan tingkah laku klien, sehingga ia memperoleh keputusan yang memuaskan kebutuhannya.
Menurut Sofyan S. Willis (2004:17) mengemukakan arti konseling adalah suatu hubungan antara seseorang dengan orang lain, dimana seorang berusaha keras untuk membantu orang lain agar memahami masalah dan dapat mememcahkan masalahnya dalam rangka penyesuaikan dirinya.
Jadi “konseling” pada dasarnya adalah suatu aktivitas pemberian nasiahat dengan atau berupa anjuran-anjuran dan saran-saran dalam bentuk pembicaraan yang komunikatif antara konselor agar dapat memerikan bimingan dengan metode-metode psikologis dalam upaya sebagai berikut:
a. Mengembangkan kualitas kepribadian.
b. Mengembangkan kualitas kesehatan mental.
c. Mengembangkan perilaku-perilaku yang lebih effektif pada diri individu dan lingkungannya.
d. Menanggulangi problem hidup dan kehidupan secara mandiri. (M.Hamdani Bakran Adz Dzaky, 2002:180).

Dari definisi diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa konseling adalah proses interaksi antar konseli dan konselor dimana konselor memberikan bantuan kepada konseli yang sedang mengalami suatu masalah melalui wawancara konseling dan diharapkan dapat teratasinya masalah tersebut.

Pengertian Konseling

Jones ,1951, mengartikan konseling adalah kegiatan dimana semua fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan, dimana ia dapat bantuan pribadi da langsung dalam pemecahan masalah itu.

Shertzer & Stone, 1974,…..interaksi yang (a) terjadi antara dua orang individu, masing-masing dibeut konselor dan klien;(b) terjadi dalam suasana yang professional

Division of Conseling Psykology, Konselingmerupakan suatu proses untuk membantu individual mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya, proses tersebut dapat terjadi setiap waktu

McDaniel , 1956, …suatu rangkaian pertemuan langsung dengan individu yang ditujukan pada pemberian bantuan kepadanya untuk dapat menyesuaikn dirinya secara lebih efektif dengan dirinya sendiri dan dengan lingkungannya

Kesamaan ciri yang dikatakan para ahli :

    1. Konseling melibatkan dua orang yang saling berinteraksi dengan jalan mengadakan komunikasi langsung, mengemukakan dan memperhatikan dengan saksama isi pembicraan, gerakan-gerakan insyarat, pandangan mata, dan gerakan-gerakan lainnya dengan maksud untuk meningkatkan pemahaman kedua belah pihak yangterlibat di dalam interaksi itu.
    2. Model interaksi di dalam konseling itu terbatas pada dimensi verbal,yaitu konselor dan klien saling berbicara.
    3. Interaksi antara konselor dan klien berlangsung dalam waktu yang relatif lama dan terarah kepada pencapaian tujuan.
    4. Tujuan dari hubungan konseling ialah terjadinya perubahan pada tingkah laku klien.
    5. Konseling merupakan proses yang dinamis, dimana individu klien dibantu untuk mendapatkan mengembangkan dirinya, mengembangkan kemampuan-kemampuannya dalam mengatasi masalah-masalah yang sedang dihadapi.
    6. Konseling didasari atas penerimaan konselor secara wajar tentang diri klien , yaitu atas dasar penghargaan terhadap harkat dan martabat klien.

Konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapai oleh klien”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar