PROGRAM KESEHATAN MENTAL BAGI MASYARAKAT


Aspek-aspek :

1.  Nama Program
     Nama Program ini yaitu : Dampak Narkoba bagi Masyarakat (Remaja)

2.      Latar Belakang Program
               Setiap manusia dilahirkan dalam kondisi yang tidak berdaya, ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di lingkungannya hingga waktu tertentu. Seiring dengan berlalunya waktu dan perkembangan selanjutnya, seorang anak perlahan-lahan akan melepaskan diri dari ketergantungannya pada orangtua atau orang lain di sekitarnya dan belajar untuk mandiri. Hal ini merupakan suatu proses alamiah yang dialami oleh semua makhluk hidup, tidak terkecuali manusia. Mandiri atau sering juga disebut berdiri diatas kaki sendiri merupakan kemampuan seseorang untuk tidak tergantung pada orang lain serta bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Kemandirian dalam konteks individu tentu memiliki aspek yang lebih luas dari sekedar aspek fisik.
               Dalam pencarian identitas diri, remaja cenderung untuk melepaskan diri sendiri sedikit demi sedikit dari ikatan psikis orangtuanya. Remaja mendambakan untuk diperlakukan dan dihargai sebagai orang dewasa. Hal ini dikemukan Erikson(dalam Hurlock,1992) yang menamakan proses tersebut sebagai “proses mencari identitas ego”, atau pencarian diri sendiri. Dalam proses ini remaja ingin mengetahui peranan dan kedudukannya dalam lingkungan, disamping ingin tahu tentang dirinya sendiri.
               Akan tetapi kemandirian dan kepercayaan orang tua untuk hidup mandiri terkadang disalahgunakan dalam kehidupan sehari-hari. Remaja mulai mengenal dengan pergaulan yang sedikit bebas hingga merambah untuk coba-coba dalam jarum hitam yaitu narkoba dan sejenisnya. Sehingga proses pencarian identitas diri itu salah jalur yang tadinya berusaha untuk selalu berbuat terbaik kepada orang tua, keluarga dan Negara.
               Budaya barat yang berkembang pesat ke Indonesia memaksakan para remaja untuk mengikutinya, padahal budaya Indonesia adalah budaya yang mengenal nilai-nilai dan norma-norma yang kini mulai terkikis oleh pengaruh luar yang sangat tidak sesuai atau salah alamat. Namun sebagai bangsa yang berkembang haruslah mengikuti perubahan dan peradaban sebagai wujud akan majunya suatu bangsa.
               Informasi dan teknologi yang berkembang pesat merengsek masuk ke Indonesia memaksakan kita harus siap menerima konsekuensinya apapun yang terjadi. Di Indonesia sendiri Narkoba bukan barang langka lagi, bahkan di Aceh terdapat ribuan hektar tanaman ganja yang tidak sedikit merupakan penghasilan bagi para petani ganja tersebut.                                   
              Menurut informasi terakhir dari sumber yang layak dipercaya, saat ini ada 43 orang Indonesia asal Aceh yang telah divonis hukuman mati di Malaysia karena menyelundupkan ganja. Bagi orang Aceh yang tinggal di Aceh (khususnya para petani), ganja sudah dikenal sejak lama sehingga menanam dan mengonsumsi ganja sebagai bumbu masak dan dihisap sudah merupakan bagian dari kebiasaan mereka. Pada umumnya, para penyalah guna narkoba (sekitar 75%) memasuki kebiasaan menyalahgunakan narkoba melalui penyalahgunaan ganja, sebelum beralih ke sabu, putaw, dan jenis-jenis narkoba lainnya.
              Nah, ini sangat ironi dengan kemajemukan bangsa Indonesia yang sangat menjunjung tinggi nilai dan norma-norma yang berlaku. Sehingga kita selaku generasi muda bangsa para calon pemimpin bangsa untuk bagaimana cara atau solusi memikirkan nasib bangsa ini keluar dari keterpurukan Narkoba yang perlahan-lahan akan menghancurkan bangsa ini.

3.   Analisa Situasi
               Masyarakat dituntut harus jeli dalam mengawasi dan melaporkan kepada pihak yang berwajib terhadap siapa saja yang melakukan tindakan kejahatan terutama pengedar dan pemakai atau pecandu narkoba.




4.  Tujuan Program
                Tujuan dilakukan program ini adalah untuk diketahui kepada khalayak/masyarakat luas tentang berbahayanya penyakit masyarakat ini dalam menghancurkan kehidupan bangsa terutama generasi muda kita yaitu remaja dan pelajar. 

5.  Sasaran Program
     Sasaran dari program ini yaitu :
1.      Pelajar (Mereka yang sedang melakukan study mulai dari Sekolah dasar hingga             perguruan Tinggi).
2.      Masyarakat umum yang ingin mengetahui tentang Penyakit berbahaya ini.
3.      Siapa saja yang membutuhkan informasi mengenai NARKOBA.

6.   Lama Program
               Lama Program ini yaitu bersifat jangka pendek dan jangka panjang. Setelah program ini berakhir maka selaku anak bangsa yang mencintai kehidupan sehat atau manfaat kesehatan yang holistic sehingga tidak ada alasan bagi kita semua untuk tidak henti-hentinya menggolakkan semangat perjuangan pemberantasan NARKOBA dan Sejenisnya sebagai asset program jangka panjang generasi muda yang lebih cerah.

7.  Operasionalisasi Program
              Program ini adalah gerakan nasional menyelamatkan generasi muda bangsa, dan didukung sepenuhnya oleh pemerintah, sehingga tidak terlalu sulit menyuarakan program ini. Apalagi para masyarakat terutama para orang tua dan remaja sangat respon mengikuti program ini. Adapun alat operasional untuk mendukung program ini yaitu:
1.      Kampanye anti Narkoba
2.      Pemasangan iklan di media cetak dan Elektronik.
3.      Penggunaan Atribut Seperti, Spanduk, Sticker, Pin, Dll.

8.  Bentuk Evaluasi
       Bentuk Evaluasi merupakan sarana untuk mengetahui apakah pengguna dan pengedar narkoba mengalami peningkatan atau penurunan. Jika diperlukan Program ini sebaiknya melakukan evaluasi minimal sekali dalam enam bulan tujuannya untuk mengontrol sejauh mana pemahaman masyarakat tentang penyalahgunaan Narkoba.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar