Tes inventori

Tes inventori adalah tes-tes yang terutama menggunakan paper and pencil. Tes inventori merupakan self report Questionnare, untuk menentukan karakteristik-karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (attitude), dan nilai-nilai (value).
Tes inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka. Namun perlu di ingat bahwa alat-alat tes yang digunakan umumnya tidak ada yang sempurna dan masing-masing tes hanya menjelaskan satu atau beberapa aspek kepribadian.
Beberapa masalah dalam tes inventori kepribadian adalah:
1.   Definisi kepribadian sedemikian banyak, sehingga seleksi yang tepat dari macam-macam definisi kepribadian perlu mendasari pemakaian tes inventori.
2.   Tes inventori kepribadian tidak dapat bersifat culture free. Oleh karena itu aspek kultural harus di pertimbangkan, padahal nilai-nilai kultur selalu berubah. Sedangkan di sisi lain tes inventori diharapkan dapat memberikan profil kepribadian yang stabil.
3.   Bila tes inventori kepribadian terlalu sensitif terhadap perubahan, maka sulit memperoleh reliabilitas yang tinggi.
Secara umum tes inventori kepribadian memiliki beberapa kelemahan, seperti;
1.   Aitemnya ambigu dan perintah tidak jelas
2.   Subjek ingin menunjukkan kesan-kesan tertentu kepada penguji.
3.   Kesukaran semantik, penafsiran yang berbeda
4.   Sikap subjek yang tak kooperatif/defensif
5.   Faking atau tidak jujur.
6.   Acquiscence; bila aitem yang dibuat lebih mengarah ke jawaban-jawaban tertentu.
         Untuk mengurangi kelemahan-kelemahan ini, tester perlu memahami tes yang hendak digunakan dengan baik sehingga menyajikan tes dengan baik.
Macam-macam Tes Inventori
1.   Tes Inventori kepribadian
  1. MMPI (minnesota Personality Inventory)
  2. CPI (california Psychological Inventory)
  3. PIC (Personality Inventory for Children)
  4. MCMI (Millon Clinical Multiaxial Inventory)
  5. 16 PF (sixteen Personality Factor Questionnaire)
  6. EPPS (Edward Perssonal Preference Schedule)
  7. PRF (Personality Research Form)
  8. Jackson Personality Inventory
2.   Tes Inventory Minat
  1. SCII (Strong-Campbell Interest Inventory)
  2. JVIS (Jackson Vocationalinterest Survey)
  3. KPR-V (Kuder Preference Record - Vocational)
  4. CAI (Career Assessment Inventory)
  5. RM (The rothwell-Miller Interest Blank)
3.   Tes Inventori Nilai
  1. Study OF Value
  2. WVI (Work Value Inventory)




















JENIS – JENIS TES INVENTORY
1.   TES PAULI
a.    Sejarah Tes Pauli 
1)    Tes Pauli diciptakan oleh : Richard Pauli
2)    Tes Pauli merupakan penyempurnaan dari tes Kraeplin
3)    Prinsip utama dari tes Pauli adalah tiap manusia itu mampu belajar dan berlatih
4)    Meskipun tes Pauli banyak mengukur sikap kerja namun tes Pauli tetap digolongkan tes kepribadian karena unsur yang paling kuat dalam tes Pauli adalah kemauan. Mau merupakan unsur dari watak/ karakter/ kepribadian seseorang. Dan masalah kepribadian tidak lain adalah merupakan masalah dinamika motif.
b.    Contoh Tes Pauli
5
->2
7
->9
2
->0
8
->7
9
yang kiri yg d tambahkan, yg menjorok ke kanan hasilnya.
Sebagai contoh, penjumlahan dr bawah
9 + 8 = 17 tulis 7
8 + 2 = 10 -> 0
2 + 7 = 9
dst..
c.    Mengapa Tes Pauli Diciptakan.
1)    Mengacu pada teori konvergensi dari William Stern bahwa Kepribadian sesungguhnya terbentuk dari bakat dan lingkungan. Tes bisa diciptakan juga bisa disimulasi karena tes merupakan simulasi dari lingkungan
2)    Dalam tes Pauli yang dilihat adalah hasil karyanya yaitu :
Performance = ability x motivation
3)    Tes Pauli bertujuan untuk melihat hasil kerja yang dipengaruhi oleh: daya tahan, ketekunan, dan ketelitian.
4)    Hasil kerja merupakan fungsi dari motivasi dan kemampuan.
    • Motivasi merupakan hasil dari niat dan kemauan.
    • Kemampuan merupakan kekuatan tindakan yang responsif berupa gerakan motorik, kegiatan intelektual, pengendalian diri secara umum, dan kemampuan untuk membedakan hal yang penting.
Dalam penyelenggaraannya waktu yang dibutuhkan untuk melakukan tes Pauli ini adalah 60 menit dengan kurun waktu per 3 menit. Jadi semuanya ada 20 kurun waktu
Dalam konteks tes Pauli, kepribadian memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1)    Mampu belajar/ dilatih
2)    Bisa terangsang/ tergerakkan/ tertarik
3)    Bisa capai/ jenuh 
Seseorang bisa mencapai/ menghasilkan sesuatu dengan melakukan kegiatan-kegiatan/ bekerja
Dalam suatu kerja selain dibutuhkan kemauan juga harus didukung oleh faktor stabilitas emosi dan ketahanan dalam bekerja. Oleh karena itu tes Pauli juga melihat hal-hal di atas.
d.   Ciri Tes Pauli 
1)    Penjumlahan 2 angka berdekatan terus-menerus dari atas ke bawah
2)    Yang ditulis angka satuan
3)    Hasil penjumlahan itu tidak dijumlahkan dengan angka berikutnya
4)    Pada waktu-waktu tertentu dibubuhkan tanda coret di bawah hasil penjumlahan
5)    Kalau salah dibetulkan dengan cara mencoret angka/hasil yang salah, lalu menulis angka yang benar di samping angka yang salah
6)    Kalau satu lajur terlewat, tidak perlu dihiraukan,lanjutkan pada lajur berikutnya, alasannya agar tidak mengacaukan pencatatan
e.   Ada 2 unsur dalam Pauli 
1)    Unsur sasaran kerja/ tujuan → hasil kerja. Dilihat dari kualitas dan kuantitas
2)    Unsur jalan yang ditempuh untuk mencapai hasil kerja tsb. Dilihat dari simpangan/ fluktuasi, tanjakan dan titik puncak
f.    Adapun enam aspek dari tes Pauli untuk mengungkap potensi kerja yang digunakan yaitu:
1)  Energi Psikis (Jml)
Energi psikis mengungkap besarnya potensi energi kerja, terutama ketika dibawah tekanan.
2)   Ketelitian dan Tanggungjawab (Be)
Ketelitian dan tanggungjawab menunjukkan adanya kesediaan bertanggungjawab, teliti, kepedulian, akan tetapi dapat berarti pula mudah dipengaruhi, labil, kurang waspada.
3)   Kehati-hatian (Sa)
Kehati-hatian menunjukkan adanya kecermatan, hati-hati, konsentrasi, kesiagaan dan kemantapan kerja terhadap pengaruh tekanan.
4)   Pengendalian Perasaan (Si)
Pengendalian perasaan menunjukkan adanya ketenangan, penyesuaian diri, keseimbangan dan sebaliknya dapat berarti menggambarkan penuh temperamen, mudah terangsang, dan cenderung egosentris.
5)   Dorongan Berprestasi (Ti)
Dorongan berprestasi menggambarkan kesediaan dan kemampuan berprestasi, serta kemauan untuk mengembangkan diri.
7)   Vitalitas dan Perencanaan (TP)
Vitalitas dan perencanaan menunjukkan ambisi untuk mengarahkan diri, dan mengatur kemampuan dalam mengatur tempo dan irama kerja.
g.   Administrasi Tes 
·         Persiapan
o    Meja yang rata
o    Pensil HB (bersegi enam, 2 pensil)
o    Pencahayaan, ventilasi, tenang
o    Stopwatch
o    Menulis contoh Pauli di papan tulis
o    Membagikan lembar tes dengan isian identitas di sebelah atas
·         Instruksi
o    Kepada saudara telah dibagikan lembar tes. Ambillah lembar tersebut dan isilah dengan bolpen: nomor pemeriksaan, nama, tgl lahir dan tgl pemeriksaan, jam
o    Jika sudah selesai.letakkan alat tulis saudara dan perhatikan ke depan. Kita lihat lembar tes ini penuh tercetak angka-angka (tunjukkan lembar jawaban)
o    Tugas saudara adalah sangat sederhana, yaitu menjumlah! Namun cara menjumlahnya istimewa, yang nanti akan saya tunjukkan di papan tulis.
·         Jumlahkan setiap angka dengan angka di bawahnya, dan hasilnya harus dituliskan di sebelah kanan di antara kedua angka yang saudara jumlahkan itu.
·         Angka puluhan HARUS DIBUANG. Lihatlah ke papan tulis (contohkan)
·         Pada saat saudara menjumlahkan angka-angka ini, pada waktu-waktu tertentu akan terdengar aba-aba Garis! Pada setiap aba-aba Garis, maka saudara harus memberi garis di bawah angka hasil penjumlahan terakhir yang pada waktu itu sedang saudara tulis, dan meneruskan penjumlahan saudara sampai terdengar aba-aba Berhenti!
·         Andaikan saudara sampai pada akhir lembar ini….(tunjukkan akhir lembar depan)…maka masih tersedia angka-angka di lembar belakangnya.Lembar ini dicetak istimewa, sehingga cara membaliknya juga istimewa seperti ini (contohkan)
·         Pekerjaan ini harus dilakukan secepat-cepatnya.
·         Untuk pekerjaan ini sebaiknya jangan ada benda-benda yang menghalangi di meja saudara, dan aturlah cara duduk saudara agar merasa nyaman.
·         Apakah ada pertanyaan
·         Jika tidak ada, sekali lagi kami ingatkan untuk melakukan pekerjaan ini secepat-cepatnya.
·         Ambillah pensil saudara. Letakkan pensil saudara di antara dua angka pertama. Siap…….Mulai
h.   Skoring Tes Pauli
Mencari Parit 
·         Gunakan bolpen merah
·         Cari kolom yang terlewat dan buat coretan ke bawah sepanjang kolom tersebut
·         Parit tidak dimasukkan dalam menghitung jumlah
Menghitung Garis 
·         Gunakan bolpen merah
·         Cari 20 buah garis yang dibuat subjek (jumlah garis harus 20, termasuk garis berhenti)
·         Buat coretan di dekat tiap garis (garis subjek jangan ditimpa)
·         Jika ada penjumlahan yang terlewat di dekat garis berilah tanda “√
Menghitung jumlah 
·         Gunakan bolpen biru
·         Jumlahkan seluruh kolom yang telah selesai penuh terlebih dahulu (tiap kolom= 50), kemudian tambahkan jumlah pada kolom paling akhir (yang tidak terselesaikan penuh)
·         Jumlah di atas dikurangi:
o    Parit (tiap parit mengurangi 50)
o    Jumlah penjumlahan yang terlewat (biasanya sekitar garis)
·         Tulis jumlah akhir pada kolom Jumlah (penempatannya sesuai norma yang digunakan)
Jumlah 
Salah 
Dibetulkan 
Penyimpangan 
Tinggi 
T.Puncak 
3000↑ 
< 0,6% 
< 0,7% 
> 4% 
> 53 
< 10 
2350-3000 
0,6% -1,5% 
0,7% - 2% 
3%-4% 
33 - 53 
10 - 14 
2350↓ 
> 2% 
> 2% 
< 3% 
< 33 
> 14
Menghitung jumlah tiap 3 menit 
·         Gunakan bolpen biru
·         Jumlah 3 menit pertama
o    Hitung jumlah kolom kelipatan 50 pada kolom sebelum garis ke-1. Tulis jumlah tersebut pada kotak pertama (di bawah kotak yang diarsir)
o    Hitung jumlah yang berada di atas garis ke-1, tulis hasilnya pada kotak di bawah kotak pertama tadi
Menghitung jumlah tiap 3 menit (lanjutan) 
·         Jumlah 3 menit ke-2
o    Hitung jumlah yang berada di BAWAH garis ke-1dengan cara mengurangi jumlah kolom itu dengan jumlah kolom itu dengan jumlah yang ada di atas garis ke-1, tulis pada kotak pertama berikutnya
o    Lanjutkan menghitung jumlah yang penuh pada kolom-kolom sebelum garis ke-2
o    Hitung jumlah yang ada di atas garis ke-2 dan tulis pada kotak ke-2 berikutnya
Menghitung jumlah tiap 3 menit (lanjutan) 
·         Jumlah 3 menit ke-3 dst
o    Hitung sisa pada kolom (jumlah yang ada di BAWAH garis ke-2), tulis hasilnya pada kotak pertama berikutnya
o    Lanjutkan dengan langkah yang sama sampai pada garis ke-20
      Membuat Grafik pertama 
·         Dibuat dengan pensil
·         Sesuai kisaran jumlah tiap 3 menit, tulis bilangan kelipatan 10 pada ordinat grafik dengan bolpen biru
·         Buat grafik berdasar jumlah 3 menitan (1-20)
Membuat grafik ketiga 
·         Hubungkan 2 titik pertemuan antara grafik ke-1 dengan 2 garis tegak paling tipis yang mengapit garis tegak paling tebal (yang bertanda !)
·         Buatlah tanda persilangan garis itu pada garis tegak paling tebal pertama dengan pensil
·         Lakukan kembali langkah pertama dan kedua pada 4 garis tebal berikutnya sehingga ditemukan 5 buah titik silang pada garis tegak paling tebal
·         Hubungkan kelima titik silang tersebut sehingga didapatkan grafik ketiga. Warna untuk grafik ketiga: Anak (0-100)= merah; remaja (50-150)= hijau; dewasa normal (100-200)= biru; dewasa istimewa (150-250)= hitam
Menghitung Mean 
·         Rumus: jumlah prestasi : 20
·         Cantumkan rata-rata itu pada grafik dengan membuat garis dari 3 menit ke-19 sampai ke-20 dengan bolpen sesuai warna grafik ke-3
·         Tuliskan bilangan rata-rata itu di sebelah kanan garis yang dibuat
Menghitung Tinggi 
·         Gunakan bolpen biru
·         Cari jumlah tiap tiga menit yang tertinggi, beri tanda ↑ di bawahnya
·         Cari jumlah tiap tiga menit yang terendah, beri tanda ↓ di bawahnya
·         Kurangkan jumlah tertinggi dengan jumlah terendah, tulis hasilnya pada kolom tinggi sesuai norma
Menentukan tempat puncak 
·         Gunakan bolpen biru
·         Jumlah tiga menit tertinggi merupakan puncak prestasi
·         Carilah pada 3 menit yang keberapa puncak itu terjadi (lihat angka 1-20 di atas grafik)
·         Tulis puncak itu pada kolom tempat puncak sesuai norma
·         Jika terdapat lebih dari 1 puncak, semua puncak harus dituliskan pada tempatnya sesuai norma
Menghitung penyimpangan 
·         Gunakan bolpen biru
·         Hitung hanya pada kolom ke-3 sampai ke-18
·         Cari selisih antara grafik dasar (warna biru/ hitam untuk dewasa) dengan grafik rata-rata (warna merah). Hasil merupakan bilangan mutlak dan tulis di atas tiap kolom
·         Cari rata-rata simpangan
                        รฅ simpangan        
                        Si = ----------------------- x 100%
                                    16 x rerata
Menghitung kesalahan 
·         Gunakan bolpen biru
·         Yang dihitung adalah kesalahan yang terjadi pada kolom ke-13 sampai ke-20
·         Rumus:
                   รฅsalah
                        Sa  = ---------   X 100%
                                     400
·         Tulis hasilnya pada kolom kesalahan sesuai norma
·         Jika jumlah prestasi ≥ 4000 hitung juga kesalahan pada kolom 39 & 40
·         Rumus
                        รฅsalah
                        Sa  =  ---------   X 100%
                                    100
Menghitung pembetulan 
·         Gunakan bolpen biru
·         Yang dihitung hanya pembetulan yang dilakukan pada kolom ke-13 sampai ke-20
·         Rumus
                        รฅdibetulkan
                         Dib  = ----------------   X 100%
                                    400
·         Tulis hasilnya di kolom pembetulan sesuai norma 
i.    Interpretasi/Diagnosis 
·         Kesiap-siagaan : titik awal
·         Penyesuaian diri : jumlah keseluruhan grafik keseluruhan
·         Stabilitas emosi : penyimpangan
·         Daya tahan : jumlah keseluruhan jalannya grafik scr keseluruhan
·         Energi kerja : jumlah keseluruhan
·         Ketelitian : jumlah kesalahan jumlah pembetulan
·         Konsentrasi : jumlah keseluruhan jumlah kesalahan & pembetulan
·         Kemauan : jumlah keseluruhan jalannya grafik ketinggian (kalo hasilnya dibawah)
·         Pengarahan energi kerja : titik akhir harus lebih tinggi dari titik awal Pedoman Menafsirkan Tes Pauli 
·         Mula-mula tetapkan dulu taraf Pauli (jumlah dan grafiknya)
·         Kemudian interpretasikan dari grafik, bergerak dari kiri ke kanan
·         Setelah itu mulai dari aspek yang menonjol dari subjek atau ciri khas subjek
j.    Menetapkan Taraf Pauli 
·         Taraf Pauli dilihat dari jumlah total dan bentuk grafik
·         Jumlah menunjukkan kesediaan kerja dan potensi yang dimiliki
·         Grafik menunjukkan kualitas kerja, yaitu bgmn penyebaran tenaganya (daya tahan) terlihat dari menanjak atau tidaknya pada kurun waktu selanjutnya
k.   Taraf Pauli Atau Taraf Keseluruhan 
·         Baik (++)
Jumlah besar (rata-rata ke atas)
Grafik menanjak
·         Buruk (--)
Jumlah kecil di bawah rata-rata
Grafik lebih banyak menurun atau campuran (cenderung ke arah buruk)
·         (+-) dan (-+)
Bila grafik atau jumlahnya negatif, maka diinterpretasikan secara terpisah antara jumlah dan grafik. Hati-hati terhadap kontraindikasi! 

2.   TES KRAEPLIN
Tes kraepelin diciptakan oleh seorang psikiater jerman bernama Emilie kraepelin pada tahun 1856 – 1926. Alat tes ini terlahir karena adanya dasar pemikiran dari faktor-faktor yang khas pada sensori sederhana, sensori motor, perseptual dan tingkah laku. Pada mulanya merupakan tes kepribadian. Namun dalam pekembangannya telah berubah menjadi tes bakat, dengan cara merubah tekanan skoring dan interpretasi. Satu hal yang perlu anda ketahui bahwa alat tes ini akan mengungkap beberapa faktor bakat diantaranya: kecepatan, ketelitian, keajegan, dan ketahanan kerja di dalam tekanan.
Kraepelin menjadi terkenal terutama karena penggolongannya mengenai penyakit kejiwaan yang disebut psikosis. Ia membagi psikosis dalam dua golongan utama yaitu dimentia praecox dan psikosis manic-depresif. Dimentia praecox merupakan gejala awal dari penyakit kejiwaan yang disebut schizophrenia.

Kraepelin juga dikenal sebagai tokoh yang pertama kali menggunakan metode psikologi pada pemeriksaan psikiatri, antara lain menggunakan test psikologi untuk mengetahui adanya kelainan-kelainan kejiwaan. Salah satu test yang diciptakannya di kenal dengan nama test Kraepelin. Test tersebut banyak digunakan oleh para sarjana psikologi di Indonesia pada era tahun 1980an.
Tes kraepelin merupakan tes yang sering digunakan dalam rekruitment karyawan. Bagi anda yang pernah mengikuti tes kerja, tentunya anda pernah melakukannya. Dimana anda disuguhi lembaran kertas yang penuh berisi angka-angka dan anda diminta menjumlahkan angka diatas atau dibawahnya yang berdekatan dalam satu kolom dan menulis hasilnya di antara angka tersebut, kemudian sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tester atau penguji akan meminta anda melanjutkan ke kolom selanjutnya sampai waktu tes berakhir.
Berikut contohnya:

>>4 

>>7 

>>9 

>>1 
6
Keterangan: lihatlah penjumlahan angka di kolom pertama 5 + 6=1. Penjumlahan hanya ditulis 1 digit. jadi misalkan ada penjumlahan angka 7+5 maka anda hanya menuliskan 2

3.   EPPS (EDWARDS PERSONAL PREFERENCE SCHEDULE) 
  • Diciptakan oleh Allen L. Edwards (1953)
  • Termasuk personality inventory
  • Terdiri dari 225 item pernyataan yang disusun berdasarkan teori needs Murray
  • Tujuan : Menggambarkan kepribadian seseorang dari kebutuhan-kebutuhan khusus yang dimilikinya.
Dasar Teoritis 
Kepribadian (Allport)
  • Pola insting dan harapan individual muncul dari id & super ego atau keinginan & kebutuhan.
Kebutuhan (Murray)
  • Merupakan konstruk tentang ‘kekuatan otak’ dalam mengatur berbagai proses dalam dirinya untuk mengubah kondisi yang ia rasa kurang memuaskan
  • Merupakan dasar individu memandang sesuatu, berpikir, & bertingkah laku
  • Timbul jika merasa ada sesuatu yang kurang & ingin segera memenuhinya motivasi
15 kebutuhan (Murray, 1938) 
  • Achievement : Selesaikan tugas sebaik mungkin
  • Deference   : Sesuaikan diri dengan harapan orang lain
  • Order   : Berbuat secara teratur, rapi, terencana
  • Exhibition   : Menjadi pusat perhatian
  • Autonomy  : Mandiri, hindari campur tangan orang lain
  • Affiliation   : Berteman, berbuat sesuatu bersama dengan orang lain
  • Intraception   : Menempatkan diri pada posisi orang lain
  • Succorance   : Menerima bantuan, afeksi dari orang lain
  • Dominance   : Memimpin, mempengaruhi orang lain
  • Abasement   : Merendahkan diri, merasa bersalah
  • Nurturance   : Help, care, kasih sayang pada orang lain
  • Change   : Berbuat sesuatu yang baru/beda, ikuti perubahan
  • Endurance   : Tekun, ulet, gigih
  • Heterosexuality : Bergaul dengan lawan jenis
  • Aggression  : Menyerang, melukai orang lain
Tes EPPS sebagaimana tes kepribadian pada umumnya dikategorikan sebagai power tes yaitu tes yang tidak dibatasi waktu dalam pengerjaannya. Jadi penekanannya pada penyelesaian tugas, bukan pada waktunya. Dengan demikian dalam pengerjaan tes EPPS semua item harus dikerjakan.
Tes EPPS bertujuan untuk mengungkap 15 need yang ada pada diri seseorang. Bentuk tes EPPS berupa pasangan-pasangan pernyataan berjumlah 225 pasang. Tugas testee adalah memilih salah satu pernyataan dari pasangan-pasangan pernyataan yang disajikan yang sesuai yang cocok dengan dirinya. Dari 225 pasang pernyataan ada 15 pasang yang sama. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesungguhan dan keajegan testee dalam mengerjakan tes.
Kelima belas need yang diungkap dalam EPPS adalah:
a.   Need for achievement (ach) yaitu kebutuhan untuk berprestasi dan menghadapi tantangan.
b.   Need for defference (deff) yaitu kebutuhan untuk mengambil posisi mengalah dan meresa kurang mampu.
c.   Need for order (ord) yaitu ebutuhan untuk melakukan segala sesuatu dengan teratur.
d.   Need for exhibition (exh) yaitu kebutuhan untuk menonjolkan diri, dipuji, dan pamer.
e.   Need for autonomy (aut) yaitu kebutuhan untuk tidak tergantung pada orang lain.
f.    Need for affiliation (aff) yaitu kebutuhan untuk bergabung dengan orang lain.
g.   Need for intraception (int) yaitu kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan pandangan dan perasaan orang lain.
h.   Need for succorence (suc) yaitu kebutuhan untuk mendapat perhatian lebih dari orang lain.
i.    Need for dominance (dom) yaitu kebutuhan untuk lebih atau menang atas orang lain.
j.    Need for abasement (abs) yaitu kebutuhan untuk merasa kurang mampu atau merasa bersalah.
k.   Need for nurturance (nur) yaitu kebutuhan untuk menolong orang lain.
l.    Need for chance (chg) yaitu kebutuhan untuk merasakan sesuatu yang baru.
m.  Need for endurance (end) yaitu kebutuhan untuk melakukan segala sesuatu sampai tuntas/selesai.
n.   Need for heterosexuality (het) yaitu kebutuhan untuk berhubungan dengan jenis kelamin lain.
o.   Need for aggression (agg) yaitu kebutuhan untuk menentang atau menyerang orang lain baik dalam pandangan maupun tindakan.
Dari tes EPPS ini kita akan tahu seberapa besar dorongan untuk tidak bergantung pada orang lain, dorongan berprestasi, dan dorongan menolong orang lain para pelamar.




4.   I6 PF  (SIXTEEN PERSONALITY FACTORS QUESTIONAIRE)
  • Diciptakan oleh Raymond Bernard Cattel pada tahun 1972
  • Adaptasi Sixteen Personality Factor Questionnaire (1949)
  • Disusun berdasarkan pendekatan traits, untuk mengeungkap kepribadian
Teori Cattell tentang Kepribadian 
  • Personality is that which permits a prediction of what person will do in a given situation
  • Ciri sifat (trait) merupakan titik sentral dalam membicarakan kepribadian
  • Sifat (traits) menunjukkan individualitas seseorang
  • Sifat merupakan keajegan yang tampak dari kebiasaan tindakan yang diulangi
Teori Cattell 
  • Traits :
o    Common traits
o    Unique traits
  • Traits
o    Surface
o    Source traits.
Faktor primer
16 Faktor Primer 
  • Faktor A
o    Sifat yang berhubungan dengan adaptasi dan kesediaan untuk bekerja sama
  • Faktor B
o    Sifat yang berhubngan dengan kecakapan memcahkan masalah
  • Faktor C
o    Sifat yang berhubungan dengan pengendalian emosi dan kedewasaan
  • Faktor E
o    Sifat yang berhubungan dengan keberanian,ketegasan dan keyakinan diri
  • Faktor F
o    Sifat yang berhubungan dengan kegembiraan,kebebasan dan keterbukaan
  • Faktor G
o    Sifat yang berhubungan dengan rasa tanggung jawab,ketekunan,kecermatan dan sikap moralitas
  • Faktor H
o    Berhubungan dengan kemampuan sosial, spontanitas dan ketabahan
  • Faktor I
o    Berkaitan dengan kepekaan perasaan, ketergantungan dan khayalan
  • Faktor L
o    Berkaitan dengan kecurigaan dan kesulitan penyesuaian diri
  • Faktor M
o    Berkait dengan imajinasi, kreasi, semangat dan cita-cita
  • Faktor N
o    Kecerdasan, kesadaran sosial dan kelancaran
  • Faktor O
o    Pesimisme dan kegelisahan
  • Faktor Q1
o    Modernisasi, inovasi, liberalisme
  • Faktor Q2
o    Kepercayaan diri dan ketergantungan kepada kelompok
  • Faktor Q3
o    Harga diri, kedisiplinan, keteguhan pendirian
  • Faktor Q4
o    Ketegangan emosi, kelelahan dan frustrasi
Bentuk 16 PF 
  • Mempunyai 6 buah bentuk :
o    Form A paralel dengan B
§  Usia mulai 16 tahun, pendidikan akademis
§  Jumlah soal 187 butir
o    Form C paralel dengan D
§  Untuk usia 16 tahun ke atas, pendidikan SLTA
§  Jumlah soal 105
o    Form E paralel dengan F
§  Untuk orang dewasa namun kemampuan membacanya tidak tinggi (pendidikan rendah)
High School Personality Questionnaire (HSPQ): usia 12 – 16 tahun
  • Children Personality Questionnaire (CPQ) : usia 8 – 12 tahun
  • Early School Personality Questionnaire (ESPQ): usia 6 – 12 tahun
  • Clinical Analysis Questionnaire (CAQ): untuk kasus klinis
Administrasi / Material Tes 16 Pf 
  • Buku soal Tes 16 PF Form C
  • Lembar Jawaban Tes 16 PF Form C
  • Alat tulis: pensil dan penghapus
  • Kunci Tes 16 PF Form C
  • Norma Standard Tes 16 PF Form C
INSTRUKSI 
  • Jumlah soal 105 dengan 3 jawaban singkat yang tersedia.
  • Tidak ada jawaban yang salah.
  • Berikan tanda silang (X) pada kotak a, b, dan c.
  • Bekerjalah dengan teliti dan jangan ada soal yang terlewatkan.
Skoring 
Menghitung Skor:
  • MD (Motivational Distortion): 1; 18; 35; 52; 69; 86; 103
  • A : 2, 19, 36, 53, 70, 87
  • B : 3, 20, 37, 54, 71, 88, 104, 105
  • C : 4, 21, 38, 55, 72, 89
  • E : 5, 22, 39, 56, 73, 90
  • F : 6, 23, 40, 57, 74, 91
  • G : 7, 24, 41, 58, 75, 92
  • H : 8, 25, 42, 59, 76, 93
  • I  : 9, 26, 43, 60, 77, 94
  • L : 10, 27, 44, 61, 78, 95
  • M : 11, 28, 45, 62, 79, 96
  • N : 12, 29, 46, 63, 80, 97
  • O : 13, 30, 47, 64, 81, 98
  • Q1 : 14, 31, 48, 65, 82, 99
  • Q2 : 15, 32, 49, 66, 83, 100
  • Q3 : 16, 33, 50, 67, 84, 101
  • Q4 : 17, 34, 51, 68, 85, 102
Penormaan 
  • Rubah angka kasar menjadi angka sten dengan menggunakan tabel sesuai karakteristik subjek      berdasarkan tingkat pendidikan; masyarakat umum dan jenis kelamin
  • Norma Sten (Standard Ten Score) yang bergerak dari skor 1 – 10
  • Rendah : 1 – 3
  • Rata-rata : 5 – 6
  • Tinggi : 8 – 10
MD Scale 
  • Batas sten score 6
  • Jika sten score 10
o    Tambah 2 pada sten score faktor O dan Q4
o    Kurang 2 pada sten score faktor C dan Q3
o    Tambah 1 pada sten score faktor L, N dan Q2
o    Kurang 1 pada sten score faktor A, G, dan H
  • Jika sten score 9 atau 8
o    Tambah 1 pada sten score faktor L, N, O, Q2 dan Q4
o    Kurang 1 pada sten score faktor A, C, G, H, dan Q3
  • Jika sten score 7
o    Tambah 1 pada sten score faktor O dan Q4
o    Kurang 1 pada sten score faktor C dan Q3
Profil 
  • Buat titik sesuai dengan sten score pada masing-masing faktor
  • Tarik garis berdasarkan titik urut dari faktor A – Q4
Interpretasi 
Warmth  
Inteligence 
Emotional Stability 
Dominance 
Impulsivity 
Comformity 
Boldness 
Sensitivity 
Suspiciousness 
Imagination 
Shrewdness 
Insecurity 
Q1 
Radicalism 
Q2 
Self Sufficiency 
Q3 
Self Discipline 
Q4 
Tension


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar