Gangguan seksual dan identitas gender


Gangguan seksual dan identitas gender
Gangguan identitas gender
Gangguan identitas gender/gangguan identitas seksual merupakan keyakinan dalam diri individu bahwa struktur seksual anatomiknya dan rasa kedirian psikologis sebagai laki-laki atau perempuan tidak sama.
Contohnya:
-seorang laki-laki yang mengidap GIG secara fisik laki-laki,namun ia menganggap dirinya sebagai perempuan dan ingin hidup sebagai perempuan.
Karakteristik gangguan identitas gender /transeksualisme
Gangguan identitas gender umumnya timbul atau dapat dilihat pada masa kanak-kanak,hal itu berhubungan dengan banyaknya prilaku lintas gender,seperti berpakaian seperti lawan jenis,bermain permainan lawan jenis (anak laki-laki bermain boneka ).
Gangguan identitas gender pada anak,biasanya teramati ketika anak berusia 2-4 tahun.
Sebagian besar anak yang mengalami gangguan identitas gender tidak tumbuh sebagai pribadi yang terganggu,meskipun banyak yang menunjukkan ke arah orientasi homoseksual.
Orang yang mengalami GIG secara umum mengalami kecemasan dan depresi.
Penyebab gangguan identitas gender
-Faktor biologis ( gangguan fisik,bawaan (nature),lingkungan (nurture) )
GIG juga dapat dipengaruhi oleh hormon.
Misalnya : – ketidakmampuan memproduksi suatu hormon untuk membentuk penis dan skrotum pada masa pertumbuhan janin oleh ibu semasa anak dalam kandungan.
- ibu yang mengonsumsi hormon seks saat hamil,biasanya digunakan untuk mencegah pendarahan rahim selama hamil.
-Faktor-faktor sosial dan psikologis
Peran lingkungan juga dapat mempengaruhi terjadinya GIG.
Misalnya : ibu yang suka melihat anak laki-lakinya berpakaian seperti perempuan.
Hal tersebut dapat menyebabkan anak bingung akan IG yang dia miliki,yang dapat menyebabkan konflik IG pada anak.
Selain itu bagaimana cara orang tua memperlakukan anaknya juga dapat mempengaruhi terjadinya GIG
Misalnya : ibu yang menginginkan anak cewek tapi melahirkan anak laki-laki,maka ia akan memperlakukan anaknya seperti anak cewek.
Parafilia
Parafilia terdiri dari para ( deviasi ),filia ( ketertarikan )
Parafilia adalah ketertarikan seksual terhadap objek yang tidak wajar / aktivitas seksual yang tidak pada umumnya.
Contoh :memamerkan alat kelamin kepada orang asing / berkhayal melakukan hal tersebut.
Fethishisme
Fethisme adalah kecenderungan pada benda-benda mati untuk menimbulkan gairah seksual yang berkaitan dengan memakai pakaian lawan jenis.
Mereka yang mengidap fethisme merasa tidak nyaman dengan IG yang dimilikinya. ( disforia gender )
Mereka suka memakai pakaian wanita secara keseluruhan yang biasanya dilakukan sendiri atau di tempat tersembunyi.
Pedofilia
Pedofilia adalah orang dewasa yang mendapatkan kepuasan seksual melalui kontak fisik dan sering kali melakukannya pada anak prapubertas yang tidak memiliki hubungan darah dengan mereka.
Dimana anak-anak yang menjadi sasaran mereka terutama pada anak-anak yang belum mencapai kematangan seksual.
Pedofil bisa heteroseksual ataupun homoseksual.
Kadang pedofil senang membelai rambut si anak,namun ia juga dapat memainkan alat kelaminnya,mendorong si anak untuk memainkan alat kelamin pedofil tersebut dan jarang terjadi mencoba memasukkan ke alat kelamin si anak.
Sejumlah kecil pedofil dapat diklasifikasikan sebagai sadistis seksual / berkepribadian antisosial ( psikopatik )
Menyakiti objek nafsu mereka secara fisik dan menyebabkan cidera serius,bahkan terkadang dapat membunuh korbannya.
Pedofil umumnya mengenal korbannya seperti tetangga atau teman keluarga pedofil tersebut.
Incest
Incest adalah hubungan seksual yang terjadi antar kerabat dekat yang dilarang untuk menikah.
Incest lebih sering terjadi antara sesama anggota keluarga.Yang menjadi korbannya umumnya anak-anak yang telah melewati kematangan seksual.
Voyeurisme
Voyeurisme adalah kondisi dimana seseorang memiliki prefensi yang tinggi untuk mendapatkan kepuasaan seksual dengan melihat orang lain yang sedang tanpa busana atau sedang melakukan hubungan seksual.
Voyeurisme biasanya terjadi pada awal masa remaja.
Eksibisionisme
Eksibisionisme adalah pretensi tinggi dan berulang untuk mendapatkan kepuasan seksual dengan memarkan alat kelamin kepada orang lain yang tidak dikenal,terkadang kepada seorang anak-anak.
Gairah seksual terjadi dengan berfantasi memamerkan alat kelaminnya dan melakukan mesturbasi pada saat itu / benar-benar melakukannya.
Pada sebagian besar kasus ada keinginan untuk mengeju7tkan atau membuat malu korbannya.
Umumnya pengidap eksibisionis rata-rata sudah menikah namun memiliki hubungan seksual yang tidak memuaskan dengan pasangannya.
Froteurisme
Froteurisme adalah gangguan seksual yang berkaitan dengan melakukan sentuhan yang berorientasi seksual pada bagian tubuh seseorang yang tidak menaruh curiga akan terjadinya hal tersebut.
Froteurisme bisa menggosokkan penisnya ke paha / pantat seseorang perempuan /menyentuh payudara / alat kelaminnya.Yang biasanya dilakukan di tempat keramaian seperti dalam bus.
Sadisme seksual dan masokisme seksual
Karakteristik utama sadisme seksual adalah preferensi kuat untuk mendapatkan / meningkatkan kepuasan seksual dengan menimbulkan rasa sakit / penderitaan psikologis (seperti dipermalukan ) pada orang lain.
Sedangkan karakteristik utama masokisme adalah preferensi kuat untuk mendapatkan / meningkatkan kepuasan seksual dengan menjadikan diri sendiri sebagai subjek rasa sakit / kondisi dipermalukan.
Kedua gangguan ini terjadi dalam hubungan hetero dan homoseks.
Yang berawal pada masa dewasa awal.
Sadistis dapat memperoleh kenikmatan organik sempurna dengan menimbulkan rasa sakti pada pasangannya dan masokis dapat terpuaskan dengan membiarkan dirinya disakiti.
Aktivitas sadisme antara lain :
-Infantilisme : keinginan untuk diperlakukan seperti bayi yang tidak berdaya dan memakai popok
-Hipoksifilia : menimbulkan gairah seksual dengan mengalami kekurangan oksigen,yang dapat dicapai dengan menggunakan tali,kantong plastik,kompresi dada/bahan ki8mia yang menyebabkan menurunnya kadarnya oksigen di otak.
Aktivitas yang mereka lakukan sangatlah terencana.Terkadang sadistis dapat membunuh atau memutilasi korbannya.
Perkosaan
Ada beberapa perkosaan yang direncanakan dan di antaranya dianggap impulsif,suatu kejahatan yang dilakukan secara spontan.Beberapa perkosaan tampaknya dimotivasi oleh hasrat untuk mengendalikan orang lain,atau nafsu seksual.
Perkosaan lebih dianggap sebagai tindakan kekerasan,agresi dan dominasi tindakan seks.Perkosaan juga dapat terjadi dalam suasana kencan,yang dapat disebut perkosaan oleh kenalan/perkosaan oleh teman kencan.Korban perkosaan oleh teman kencan berhubungan secara sukarela dengan laki-laki yang memerkosanya.
Tapi ada juga beberapa kasus,kalau hal tersebut tidaklah diingini oleh korbannya. Pemerkosa memberi obat penenang kepada korbannya, di mana obat tersebut tidak berbau dan tidak berasa. Jika terminum maka orang yang akan meminumnya pingsan, hanya sedikit mengingat/bahkan sama sekali tidak ingat apa yang telah terjadi dengannya.
Gangguan disfungsi seksual
Gangguan disfungsi seksual adalah berbagai masalah seksual aynmg biasanya dianggap mencerminkan hambatan dalam siklus respons seksual normal.
Ada 4 macam disfungsi seksual :
-Gangguan nafsu seksual
-Gangguan gairah seksual
-Gangguan orgasme
-Gangguan nyeri seksual
Ada 4 fase dalam siklus respons seksual manusia :
-Keinginan ( apptitive ) : minat/nafsu seksual yang sering kali berhubungan dengan fantasi yang menimbulkan gairah seksual
-Kegairahan ( excitement ) : pengalaman subjektif tentang kenikmatan seksual yang dihubungkan dengan perubahan fisiologis yang disebabkan meningkatnya aliran darah ke alat kelamin dan pada perempuan juga ke payudara.
-Orgasme : kenikmatan seksual mencapai puncaknya
-Resolusi : relaksasi dan rasa nyaman yang biasa mengikuti orgasme
Gangguan nafsu seksual
Ada 2 jenis gangguan nafsu seksual :
-Hipoaktif : kurangnya / tidak adanya fantasi dan dorongan seksual
-Gangguan keengganan seksual : menghindari hampir semua kontak genital.
Gangguan nafsu seksual merupakan dorongan seks rendah.
Penyebab secara umum :
-Ortodoksitas agama
-Takut kehilangan kendali saat melakukan hubungan seksual
-Takut hamil
-Depresi
-Efek samping konsumsi obat penenang
-Kurangnya rasa tertarik yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti kurangnya kebersihan pasangan
-Komunikasi dengan pasangan yang tidak baik
-Memiliki riwayat trauma seksual seperti perkosaan / pelecahan seksual dimasak kanak-kanak
-Takut terkena penyakit seksual menular
-Stres yang tinggi
-Kadar testosteron yang rendah pada laki-laki
Gangguan gairah seksual
Ada 2 sub kategori gangguan gairah seksual :
-Gangguan seksual perempuan
oYaitu ketidakmampuan yang bersifat terus-menerus untuk mencapai / mempertahankan kenikmatan seksual ( lubrikasi dan pembengkakan genital ) yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas seksual.
oGangguan ini dapat disebabkan karena disstres yang mendalam,efek fisiologis langsung dari obat-obatan/penyakit medis umum.
-Gangguan ereksi pada laki-laki
oKetidakmampuan untuk mencapai/mempertahankan ereksi yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas seksual
oSalah satu jenis gangguan ereksi yaitu impotensi,di mana laki-laki yang bersangkutan tidak memiliki kekuatan dalam kendali selama aktivitas seksual.
Diagnosis gangguan gairah bagi perempuan :
-Tidak terjadinya lubrikasi vagina yang memadai dalam melakukan hubungan seksual secara nyaman.
Sedangkan pada laki-laki : terjadinya kegagalan yang terus menerus untuk mencapai/mempertahankan ereksi.
Penyebab umum pada perempuan :
-Ketiak tahuan perempuan dalam hal-hal yang dapat membuatnya terangsang
-Kurang mengetahui anatomi tubuhnya sendiri
-Kurangnya hormon estrogen
-Perasaan malu terhadap pasangan
-Bersikap diam apabila pasangan tidak menstimulasi dan tidak mengenakkan bagi kenyamanan si perempuan selama melakukan hubungan seksual.
Sedangkan pada laki-laki :
-Adanya penyakit tertentu seperti : diabetes,penyakit ginjal,alkoholisme kronis
-Pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi seperti : thorazine,prozac,antihipertensi
-Ketidakseimbangan hormon
Faktor-faktor somatik dapat berinteraksi dengan faktor psikologis untuk dapat menimbulkan masalah ereksi tersebut.
Contoh : kecemasan dan depresi yang terjadi bersamaan dapat menyebabkan laki-laki mengalami gangguan ereksi.Bila hal itu terjadi timbul rasa takut akan mengalami kegagalan dalam hubungan seksual.
Gangguan orgasme
Ada 3 jenis gangguan orgasme :
-Gangguan orgasme pada perempuan : ketiadaan orgasme setelah satu periode kenikmatan seksual normal
oTertundanya/tidak terjadinya orgasme dengan mempertimbangkan umur,pengalaman seksual,keadekuatan stimulasi seksual yang diterima
Penyebabnya antara lain :
1.Perempuan yang jarang/tidak pernah melakukan masturbasi sebelum mereka mulai melakukan hubungan seksual memiliki kemungkinan jauh lebih besar untuk tidak mengalami orgasme.Kurangnya pengetahuan tentang seksual,terutama ketidaktahuan akan anatomi genital mereka sendiri
2.Konsumsi alkohol kronis dapat menjadi faktor somatik
3.Perempuan memiliki ambang batas orgasme yang berbeda
4.Rasa takut akan kehilangan kendali
Seperti : berteriak tanpa kendali,hal itu dapat membuat dirinya tampak bodoh/pingsan.
5.Perasaan nonseksual yang dimiliki pasangan tersebut dapat juga mempengaruhi
- Gangguan orgasme pada laki-laki dan ejakulasi prematur ( dini )
o Penyebab :
1.Takut bial pasangan hamil
2.Menyembunyikan rasa cinta
3.Mengekspresikan kekasaran
4.Takut untuk melepaskan kendali
5.Adanya cedera saraf tulang belakang/penggunaan obat penenang tertentu
Ejakulasi dini dapat terjadi sebelum penis dimasukkan ke dalam vagina,namun lebih sering terjadi dalam beberapa detik setelah kontak kelamin.
Ejakulasi dini umumnya berhubungan dengan kecemasan yang tinggi.Laki-laki yang mengalami masalah tersebut,lebih responsif terhadap sentuhan.
Gangguan nyeri seksual
-Dispareunia : rasa nyeri berulang pada kelamin yang berhubungan dengan kontak kelamin dalam hubungan seksual.
Rasa nyeri terjadi ketika penis mulai memasuki vagina/rasa sakti terjadi setelah penetrasi
-Vaginismus : kejang berulang pada bagian luar ketiga pada vagina hingga ke tingkat yang tidak memungkinkan terjadinya kontak kelamin.
Rasa sakit genital yang berhubungan dengan kontak kelamin dapat disebabkan oleh :
-Sintom-sintom depresif
-Kecemasan
-Masalah dalam perkawinan
-Ketidakmampuan pihak laki-laki untuk mempertahankan ereksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar