I. Identitas klien
Nama : Muh Nur Sofyan
Umur : 19 Tahun
Alamat : Mannuruki 2
II. Latar belakang masalah
Hasil observasi penelitian tentang suatu masalah yang terjadi pada manusia dan dianggap perlu untuk diperhatikan, telah terjadi pada teman remaja saya. Kejadian ini berawal dari sifat atau tingkah laku yang dimilikinya terasa ganjil dan sangat memprihatinkan. Seorang pria yang berumur sekitar 19 tahun yang biasa disapa dengan nama panggilan Sofyan, yang memiliki sifat tertutup. Setiap masalah atau kejadian yang dialaminya, seharusnya perlu diuraikan, malah dia pendam sedalam-dalamnya, meskipun itu menyiksa batinnya. Ini terlihat pada sebuah kejadian yang di alaminya pada tanggal 23 september 2009. Pada saat itu, dia mengalami depresi berat karena putus dari pacarnya. Setiap hari yang dikerjakannya sehabis kejadiaan tersebut hanyalah tinggal diam, merenung dan sesekali menangis. Setiap kali kami tanyakan perihal tentang dirinya, dia hanya tersenyum lembut seakan-akan tidak terjadi sesuatu hal pada dirinya. Akan tetapi makin hari,tingkah lakunya semakin aneh pula. Dari kejadian yang saya lihat pada dirinya, maka saya memberanikan diri untuk mendekatinya, agar masalah yang dialaminya dapat di ceritrakan secara akurat. Perlahan-lahan saya mulai basa-basi dengan awalan canda ria, supaya dapat menghiburnya. Selang waktu kemudian, saya mulai menanggapi tentang hal yang dialaminya. Awalannya saya menanyakan beberapa hal tentang kehidupan dirinya secara keseluruhan. Baik itu hal umum maupun dalam hal pribadinya. Mula-mulanya semua berjalan lancar di saat berceritra tentang kehidupannya secara umum. Tetapi sesuatu hal terjadi, dia langsung diam ,tercengang, dan canggung untuk komentar ketika saya menanyakan kejadian yang dialaminya sehingga dia terasa tertekan. Dengan segala kemampuan saya untuk mengupas tuntas dan sekaligus dengan niat membantu untuk memberikan solusi yang baik dalam penyelesaian masalah yang dialaminya, akhirnya dia komentar juga kejadiaan yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Seakan-akan yang terjadi pada dirinya dia tutupi, dan merasa kalau dirinya mampu menyelesaikan masalah tersebut dengan sendirinya. Padahal tidak semua masalah dapat di selesaikan secara pribadi. Ada kalanya kita butuh solusi dari orang lain untuk membantu kita dalam penyelesaian masalah. Dan akhirnya terungkaplah sesuatu hal yang sebetulnya terjadi pada dirinya. Dengan niat membantu, maka saya konsultasi ke beberapa teman agar membantu dia dalam penyelesaian masalah tersebut. Kemudian kami semua memberi saran dan solusi dari permasalahannya, supaya dia merasa tenang, damai, dan tidak tertekan lagi. Satu hal yang perlu di perhatikan dari teman remaja saya ini adalah semua hal yang di alaminya tidak mudah dia ungkapkan secara langsung. Dia lebih senang memendam masalahnya sendiri, meskipun bhatin dan jiwa raganya, merasa tertekan dan tersiksa.
III. Observasi:
Setelah saya berbincang-bincang dengan beberapa teman saya tentang solusi dari masalah yang di alami sofyan, maka saya menghampiri sofyan yang duduk di teras rumah. Dia hanya melamun, dan entah apa yang ada dipikirannya saat sekarang ini. Dia suntuk dengan wajah yang surut lunglai putus asa dan tangan kanannya memegang sebatang rokok serta tangan kirinya memegang HP. Dia menatap ke arah saya dengan senyuman yang di paksakan, secara reflek saya membalas senyumannya lalu memberitahukan kepada dia tentang solusi dari permasalahannya. Kadang-kadang dia menggaruk kepalanya. Dia seperti orang yang pusing, itu terlihat dari tingkahnya yang selalu menggaruk-garuk kepalanya tanpa suatu alasan pasti, bisa di kata, kalau dia selalu menampakkan keresahan yang tidak jelas keresahan itu.. Ketika mulai komentar seakan-akan dia adalah orang yang super sibuk, bolak balik arah tanpa tujuan dan sesekali menyandarkan badannya di sandaran kursi atau menegakkan badannya...
IV. Diagnosa:
Dia tertekan dan terlalu merasa bahwa dirinya dapat menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain. Padahal tidak semua permasalahan dapat kita selesaiakan dengan sendirinya. Hal seperti ini kadang-kadang membuat dirinya melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan tingkah laku seusianya. Sikap yang di alami sofyan dapat di kategorikan dalam sifat yang introvert (tertutup)
V. Solusi:
Ø Membiasakan diri untuk lebih berinteraksi ke orang banyak. Dan janaganlah menutupi diri dari masalah yang dialaminya kemudian segan untuk membicarakan masalah tersebut.. Misalnya: kalau kamu mempunyai masalah, ceritakanlah kepada shohib kamu yang di anggap mampu untuk menyelesaikan masalah yang kamu alami
Ø Biasakanlah bersikap ekstrovert, terbuka, dan mampu mengutarakan maksud suatu hal yang di anggap tabu dalam pikiran kamu, sehingga layak untuk di perbincangkan dalam penemuan solusinya
VI. Saran atau Rujukan:
Konsultasilah kepada orang di sekitar kamu yang dapat dipercaya untuk membantu kamu. Dan yang lebih pentingnya lagi, konsultasilah kepada psikolog tentang apa yang kamu alami, dan mintalah solusi terbaik bagi kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar