BAB III
METODE ANALISA JABATAN
l. Nama jabatan
A. Identitas jabatan
1. Nama jabatan : Stock Keeper
Nama jabatan atasan langsung : Section
Nama jabatan bawahan langsung : Helper
2. Nama pemangku jabatan
Nama atasan langsung : Darman Kuduse
Masa kerja di perusahaan : 13 Tahun
Masa kerja di jabatan : 5 Tahun
3. Departemen : Wirehouse
B. Tugas dan Pelaksanaannya
1. Tugas pokok dan pelaksanaannya : Tugas pokok dan pelaksanaan seorang STOCK KEEPER adalah sebagai seorang kepala pintu (pengawas) yang dimana seorang HELPER wajib melaporkan semua bukti-bukti pemuatan barang jadi kepada STOCK KEPER. Stock keeper setiap hari melayani, mengawasi, dan merekapitulasi semua jenis barang transaksi yang berjalan. STOCK KEEPER menerima instruksi langsung dari SECTION kemudian di tindak lanjuti ke HELPER.
2. Tugas tambahan : STOCK KEEPER memiliki tugas tambahan menerima suplai bumbu dan minyak yang kedatangannya atau terima pengiriman dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, tergantung permintaan
3. Tugas berkala : STOCK KEEPER pada setiap bulannya wajib mengaudit barang jadi dari BLN ke BLN dan hasil laporannya di serahkan ke section untuk di input kedalam data/dokumen.
-- Tahunan : STOCK KEEPER kembali melakukan audit untuk barang jadi, barang keluar, barang yang tersisa, dan barang yang rusak. Semua hasil audit/rekapitulasi barng yang ada di wirehouse dibuatkan laporan untuk di serahkan ke section.
C. Tanggung jawab
Seorang Stock keeper bertanggung jawab penuh atas keluarnya berbagai jenis barang jadi, penempatan barang jadi ke lokasi penyimpanan (BLN) dan bertanggung jawab atas segala penyimpangan yang dilakukan oleh HELPEER pada lokasi WAREHOUSE.
D. Hubungan kerja
1. Hubungan kerja secara intern : Hubungan kerja internal stock keeper adalah menerima instruksi langsung dari section, dan menginstruksikan langsung kepada HELPEER adapun instruksi yang tanpa diberikan oleh section tetapi stock keeper langsung menginstruksikannya kepada helper, tergantung dari keadaan pada saat itu.
2. Hubungan kerja secara eksternal : STOCK KEEPER berhubungan langsung dengan supir supir ekspedisi dan buruh-buruh ekspedisi dalam transaksi barang jadi yang berlangsung setiap hari yang dimana ketika pihak ekspedisi ingin melakukan pemuatan atas barang jadi harus berinteraksi langsung kepada STOCK KEEPER.
E. Alat kerja
1. Alat kerja
-- PALET : adalah alat kerja yang setiap hari digunakan sebagai tempat penyusunan barang tapi melalui proses produksi ke tempat penyimpanan.
-- HAND PALET : adalah driver atau alat penggerak palet yang dimana proses kerjanya dipompa kemudian di tarik hand palet ini dipergunakan oleh HELPEER untuk memenuhi permintaan pengeluaran dan penyimpanan barang jadi
-- PORTKLIP : Adalah sejenis mobil (alat pengangkut) yang dimana digunakan ketika barang jadi yang bersekala besar tidak mampu di pompa oleh hand palet. Barang jadi tersebut diangkat dengan PORTKLIP untuk penyimpanan barang ke lantai 2 atau kesusunannya yang lebih tinggi.
-- CONVEYOR : Adalah tempat pengiriman barang jadi dari produksi ke WANE HOUSE untuk kemudian di susun ke atas palet untuk di lokasikan.
2. Tanggung jawab : berkaoitan dengan alat2 kerja
Seluruh helper yang bertugas setiap hari bertanggung penuh atas alat-alat kerja yang di gunakan dan pada setiap minggu stock keeper beserta helper mengadakan pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan seluruh alat2 kerja yang bersangkutan.
3. Waktu penggunaan : penggunaan alat kerja
penggunaan alat kerja di gunakan setiap hari kecuali hari lubur, untuk portklip penggunaanya tidak setiap hari tergantung pada proses produksi. Ketika produksi meningkat aatau permintaan banyak maka portklip ini digunakan dan ketika produksi normal yang digunakan hanya menggnakan hand palet saja.
F. Lingkungan kerja : menurut pekerja
1. kondisi fisik : kondisi fisik di lingkunagn warehouse sangat terjaga baik itu lingkungan nya ataupun pekerjaan itu sendiri. Dari segi lingkungan pekerja setiap hari mengadakan senitasi di lingkungan kerja sebelum dan sesdah pekerja, jadi secara fisik lingkungan kerja ini sangat sehat dan nyaman karena kebersihan terjaga. Dari segi fisik pekerja itu sendiri juga sangat terjaga karena setiap hari sehabis jadwal makan di kantin mereka di beri suplemen vitamin agar kondisi kesehatan tubuh terjaga,. Berhubung dengan pekerjaan yang dilakukan pekerja cukup menguras tenaga maka dari pihak medis setempat menganjurkan kepada pihak mnagemen untuk memberikan suplemen kepada setip karyawan di setiap harinya agar staminanya terus terjaga.
2. Resiko kerja : resiko kerja yang dialami pekerja sangat kecil jika di persentasekan hasilnya Cuma 15 % untuk mengalami resiko resiko kecelakaan kerja Cuma fator kelalaian saja dari para pekerja.
3. Situasi dan system kerja : situasi dan sistem kerja di lingkungan ware house sangat kondusif dan stabil. Dari sudut situasi lingkungan warehouse terasa sangat bersahabat karena interaksi antar para pekerja terus terjadi, jadi kesalahan dalam proses kerja sangat minim untuk terjadi.
Sistem kerja dilingkungan ini menganut sistem sendiri karena setiap departemen yang ada mereka memiliki sistem sendiri-sendiri dalam menjalankan tugas di bidang/departemen masing-masing.
4. Persentase waktu : di sini pekerja dalam kesehariannya dihabiskan dengan berdiri dalam menyelesaikan pekerjaan. Persentase waktu itu untuk berdiri 85% dan untuk duduk 15 %.
G. Kualifikasi pemangku jabatan
1. pendidikan : seorang manager seharusnya minimal pndidikannya strata satu (S1) dan ditunjang oleh bidang pendidikan yang sedang di jabat
2. Keterampilan dan pengetahuan : keterampilan dan pengetahuan seorang manager seharusnya di atas keterampilan bawahannya, menguasai segala jenis pekerjaan yang ada di bawah pimpinannya agar dapat menginstruksikan langsung atau member contoh kepada bawahan apabila terjadi sebuah kesalahan kerja.
3. Usia : usia minimal seorang manager 25 tahun dan maksimal 35 tahun karena masa usia ini lebih produktif dalam sebuah proses kinerja.
4. Pengalaman keja : pengalaman kerja seorang manager harus lebih banyak meskipun itu dalam sebuah perusahaan tetapi telah melewati semua depertemen internal yang ada.
5. Training yang dibutuhkan : training seorang manager harus bertahan dari setiap departemen yang dilalui baru ke tahap menager misalkan dari departemen A satu bulan,.departemen B satu bulan dst. Hingga ke tahap manager.
H. PENGESAHAN
Makassar,
Dibuat Oleh | Disetujui Oleh |
Job analist : | Nama atasan langsung: Jabatan: |
BAB IV
HASIL ANALISA JABATAN
A. BUSSINES PROCESS MAPPING
1. Struktur organisasi : WAREHOUSE DEPARTEMEN
|
2. Jumlah porsenil bagian
- WAREHOUSE SECTION : 1 orang
- KOORDINATOR SECTION : 1 orang
- ADMINISTRATION KEEPER : 3 orang
- STOCK KEEPER : 2 orang
- HELPER IN : 30 orang
- HELPER OUT : 20 orang
3. Tanggung jawab bagian
--- WAREHOUSE SECTION : sebagai penanggung jawab penuh dalam departemen warehouse.
--- KOORDINATOR SECTION : sebagai pengawas penuh atas stock keeper dan helper.
--- ADMINISTRATION KEEPER : penanggung jawab atas semua barang, laporan dan perawatan.
--- STOCK KEEPER (SK) – 1 : penjaga pintu masuk dan bertanggung jawab penuh atas Helper itu.
--- STOCK KEEPER (SK) – 2 : penjaga pintu keluar dan bertanggung jawab penuh atas helper out.
--- HELPER IN : melayani barang jadi yang masuk.
--- HELPER OUT : melayani barang jadi yang keluar
4. Tugas-tugas pook bagian
--- WAREHOUSE SECTION (WS) : tugas pokok WS, yaitu mengatur semua proses transaksi yang ada, proses erja dalam wirehouse.
--- KOORDINATOR SECTION (KS) : - Menetapkan jadwal pemuatan harian,
menetapkan jadwal kerja karyawan,
mengevaluasi kinerja karyawan, dan
sebagai penasehat.
--- ADMINISTRATION KEEPER (AK) : Menginput laporan hasil barang jadi
Menginput laporan hasil barang keluar
Menginput hasil audit per lokasi
Mengeluarkan nota penjualan.
--- STOCK KEEPER (SK) IN : Membuat laporan penerimaan
Melayani input barang jadi
Merekapitulasi hasil jadi yang utuh, rusak.
--- STOCK KEEPER (SK) OUT : Membuat laporan serah terima/ pengeluaran.
Melayani otput barang jadi
Merekapitulasi barang keluar dan barang yang tersisa.
--- HELPER IN : Melayani barang jadi yang masuk dan menempatkan ke lokasi (Bln)
--- HELPER OUT : Melayani pemuatan barang dari lokasi (BlN) ke ekspedisi.
--- HUB. INTERNAL : Dalam lingungan wirehouse komunikasi sangat di perlukan untuk menghndari proses kesalahan kerja.
--- HUB. EKSTERNAL : Karyawan wajib menyambut hangat, melayani dengan baikekspedisi yang akan Load.
7. Hasil akhir Standar Kerja
Dalam werehouse hasil akhir kerja adalah menentukan hasil yang dikirimkan oleh produksi untuk mencocokkan jumlah barang yang masuk dan segala jenis transaksi berjalan lancar untuk mencapai standar mutu dalam memasukkan konsumen.
8. PENGESAHAN
Dibuat Oleh | Di setujui oleh |
Job Analist : | Nama atasan Langsung: Jabatan (Direktur) |
9. Uraian dan Spesifikasi Jabatan
1. Struktur Organisasi
WAREHAUSE SECTION (WS)
|
|
|
|
|
|
|
2. Identitas Jabatan
WAREHOUSE adalah seorang kepala yang dipercayakan oleh perusahaan untuk mengatur semua proses kerja yang ada di dalam lingkungan warehouse untuk mengelola sistem marketing dilingkungan itu
3. Tanggung Jawab
Tanggung jawab seorang Warehouse adalah bertanggung jawab penuh atas semua proses kerja yang ada dalam lingkungan warehouse dan segala jenis transaksi yang ada dalam lingkungan itu untuk kemudian ditindak lanjuti ke bagian personalia administrasi perusahaan dalam bentuk sebuah laporan.
4. Tugas pokok dan proses kerja
Tugas pokok seorang warehouse adalah menyetujui setiap barang yang masuk dan keluar melalui proses perusahaan yang dibubuhi tanda tangan dari setiap pihak tertentu dan keputusan akhirnada pada warehouse section.
5 Hasil akhir dan Standar kerja
Hasil akhir untuk standar kerja warehouse adalah merangkum semua hasil laporan yang diserahkan oleh setiap sub devisi yang terkait dalam departemen warehouse untuk di tanggapi dan di rekapitulasi kemudian diserahkan ke departemen personalia administration
6 Hubungan Internal dan Eksternal
--- Internal : Hubungan internal seorang warehouse adalah selalu berkoordinasi dengan departemen lain antara lain produksi teknik seasoning, boiler dan security untuk memperlancar jalannya proses serah terima barang jadi (penjualan produk) dan segera mengetahui kendala-kendala yang mungkin terjadi.
--- Eksternal : Hubungan eksternal seorang warehouse berinteraksi langsung dengan kepala ekspedisi baik laut maupun darat untuk proses perjalanan sebuah produk ke tempat tujuan dengan proses administrasi atau persuratan tertentu.
7. Kualifikasi Jabatan
Proses structural sangat terorganisir dengan baik yang dimana setiap sub devisi harus berinteraksi dengan yang lain guna memperoleh sebuah keputusan yang tepat dalam proses kerja.
Helper mengkoordinasikan kepada Stock keeper dan stock keeper ke coordinator section kemudian di teruskan ke warehouse ini sebuah hirarki organisasi yang sangat efisien dalam lingkungan warehouse.
BAB III
METODE ANALISA JABATAN
l. Nama jabatan
A. Identitas jabatan
1. Nama jabatan : Stock Keeper
Nama jabatan atasan langsung : Section
Nama jabatan bawahan langsung : Helper
2. Nama pemangku jabatan
Nama atasan langsung : Darman Kuduse
Masa kerja di perusahaan : 13 Tahun
Masa kerja di jabatan : 5 Tahun
3. Departemen : Wirehouse
B. Tugas dan Pelaksanaannya
1. Tugas pokok dan pelaksanaannya : Tugas pokok dan pelaksanaan seorang STOCK KEEPER adalah sebagai seorang kepala pintu (pengawas) yang dimana seorang HELPER wajib melaporkan semua bukti-bukti pemuatan barang jadi kepada STOCK KEPER. Stock keeper setiap hari melayani, mengawasi, dan merekapitulasi semua jenis barang transaksi yang berjalan. STOCK KEEPER menerima instruksi langsung dari SECTION kemudian di tindak lanjuti ke HELPER.
2. Tugas tambahan : STOCK KEEPER memiliki tugas tambahan menerima suplai bumbu dan minyak yang kedatangannya atau terima pengiriman dalam jangka waktu yang tidak ditentukan, tergantung permintaan
3. Tugas berkala : STOCK KEEPER pada setiap bulannya wajib mengaudit barang jadi dari BLN ke BLN dan hasil laporannya di serahkan ke section untuk di input kedalam data/dokumen.
-- Tahunan : STOCK KEEPER kembali melakukan audit untuk barang jadi, barang keluar, barang yang tersisa, dan barang yang rusak. Semua hasil audit/rekapitulasi barng yang ada di wirehouse dibuatkan laporan untuk di serahkan ke section.
C. Tanggung jawab
Seorang Stock keeper bertanggung jawab penuh atas keluarnya berbagai jenis barang jadi, penempatan barang jadi ke lokasi penyimpanan (BLN) dan bertanggung jawab atas segala penyimpangan yang dilakukan oleh HELPEER pada lokasi WAREHOUSE.
D. Hubungan kerja
1. Hubungan kerja secara intern : Hubungan kerja internal stock keeper adalah menerima instruksi langsung dari section, dan menginstruksikan langsung kepada HELPEER adapun instruksi yang tanpa diberikan oleh section tetapi stock keeper langsung menginstruksikannya kepada helper, tergantung dari keadaan pada saat itu.
2. Hubungan kerja secara eksternal : STOCK KEEPER berhubungan langsung dengan supir supir ekspedisi dan buruh-buruh ekspedisi dalam transaksi barang jadi yang berlangsung setiap hari yang dimana ketika pihak ekspedisi ingin melakukan pemuatan atas barang jadi harus berinteraksi langsung kepada STOCK KEEPER.
E. Alat kerja
1. Alat kerja
-- PALET : adalah alat kerja yang setiap hari digunakan sebagai tempat penyusunan barang tapi melalui proses produksi ke tempat penyimpanan.
-- HAND PALET : adalah driver atau alat penggerak palet yang dimana proses kerjanya dipompa kemudian di tarik hand palet ini dipergunakan oleh HELPEER untuk memenuhi permintaan pengeluaran dan penyimpanan barang jadi
-- PORTKLIP : Adalah sejenis mobil (alat pengangkut) yang dimana digunakan ketika barang jadi yang bersekala besar tidak mampu di pompa oleh hand palet. Barang jadi tersebut diangkat dengan PORTKLIP untuk penyimpanan barang ke lantai 2 atau kesusunannya yang lebih tinggi.
-- CONVEYOR : Adalah tempat pengiriman barang jadi dari produksi ke WANE HOUSE untuk kemudian di susun ke atas palet untuk di lokasikan.
2. Tanggung jawab : berkaoitan dengan alat2 kerja
Seluruh helper yang bertugas setiap hari bertanggung penuh atas alat-alat kerja yang di gunakan dan pada setiap minggu stock keeper beserta helper mengadakan pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan seluruh alat2 kerja yang bersangkutan.
3. Waktu penggunaan : penggunaan alat kerja
penggunaan alat kerja di gunakan setiap hari kecuali hari lubur, untuk portklip penggunaanya tidak setiap hari tergantung pada proses produksi. Ketika produksi meningkat aatau permintaan banyak maka portklip ini digunakan dan ketika produksi normal yang digunakan hanya menggnakan hand palet saja.
F. Lingkungan kerja : menurut pekerja
1. kondisi fisik : kondisi fisik di lingkunagn warehouse sangat terjaga baik itu lingkungan nya ataupun pekerjaan itu sendiri. Dari segi lingkungan pekerja setiap hari mengadakan senitasi di lingkungan kerja sebelum dan sesdah pekerja, jadi secara fisik lingkungan kerja ini sangat sehat dan nyaman karena kebersihan terjaga. Dari segi fisik pekerja itu sendiri juga sangat terjaga karena setiap hari sehabis jadwal makan di kantin mereka di beri suplemen vitamin agar kondisi kesehatan tubuh terjaga,. Berhubung dengan pekerjaan yang dilakukan pekerja cukup menguras tenaga maka dari pihak medis setempat menganjurkan kepada pihak mnagemen untuk memberikan suplemen kepada setip karyawan di setiap harinya agar staminanya terus terjaga.
2. Resiko kerja : resiko kerja yang dialami pekerja sangat kecil jika di persentasekan hasilnya Cuma 15 % untuk mengalami resiko resiko kecelakaan kerja Cuma fator kelalaian saja dari para pekerja.
3. Situasi dan system kerja : situasi dan sistem kerja di lingkungan ware house sangat kondusif dan stabil. Dari sudut situasi lingkungan warehouse terasa sangat bersahabat karena interaksi antar para pekerja terus terjadi, jadi kesalahan dalam proses kerja sangat minim untuk terjadi.
Sistem kerja dilingkungan ini menganut sistem sendiri karena setiap departemen yang ada mereka memiliki sistem sendiri-sendiri dalam menjalankan tugas di bidang/departemen masing-masing.
4. Persentase waktu : di sini pekerja dalam kesehariannya dihabiskan dengan berdiri dalam menyelesaikan pekerjaan. Persentase waktu itu untuk berdiri 85% dan untuk duduk 15 %.
G. Kualifikasi pemangku jabatan
1. pendidikan : seorang manager seharusnya minimal pndidikannya strata satu (S1) dan ditunjang oleh bidang pendidikan yang sedang di jabat
2. Keterampilan dan pengetahuan : keterampilan dan pengetahuan seorang manager seharusnya di atas keterampilan bawahannya, menguasai segala jenis pekerjaan yang ada di bawah pimpinannya agar dapat menginstruksikan langsung atau member contoh kepada bawahan apabila terjadi sebuah kesalahan kerja.
3. Usia : usia minimal seorang manager 25 tahun dan maksimal 35 tahun karena masa usia ini lebih produktif dalam sebuah proses kinerja.
4. Pengalaman keja : pengalaman kerja seorang manager harus lebih banyak meskipun itu dalam sebuah perusahaan tetapi telah melewati semua depertemen internal yang ada.
5. Training yang dibutuhkan : training seorang manager harus bertahan dari setiap departemen yang dilalui baru ke tahap menager misalkan dari departemen A satu bulan,.departemen B satu bulan dst. Hingga ke tahap manager.
H. PENGESAHAN
Makassar,
Dibuat Oleh | Disetujui Oleh |
Job analist : | Nama atasan langsung: Jabatan: |
BAB IV
HASIL ANALISA JABATAN
A. BUSSINES PROCESS MAPPING
1. Struktur organisasi : WAREHOUSE DEPARTEMEN
|
2. Jumlah porsenil bagian
- WAREHOUSE SECTION : 1 orang
- KOORDINATOR SECTION : 1 orang
- ADMINISTRATION KEEPER : 3 orang
- STOCK KEEPER : 2 orang
- HELPER IN : 30 orang
- HELPER OUT : 20 orang
3. Tanggung jawab bagian
--- WAREHOUSE SECTION : sebagai penanggung jawab penuh dalam departemen warehouse.
--- KOORDINATOR SECTION : sebagai pengawas penuh atas stock keeper dan helper.
--- ADMINISTRATION KEEPER : penanggung jawab atas semua barang, laporan dan perawatan.
--- STOCK KEEPER (SK) – 1 : penjaga pintu masuk dan bertanggung jawab penuh atas Helper itu.
--- STOCK KEEPER (SK) – 2 : penjaga pintu keluar dan bertanggung jawab penuh atas helper out.
--- HELPER IN : melayani barang jadi yang masuk.
--- HELPER OUT : melayani barang jadi yang keluar
4. Tugas-tugas pook bagian
--- WAREHOUSE SECTION (WS) : tugas pokok WS, yaitu mengatur semua proses transaksi yang ada, proses erja dalam wirehouse.
--- KOORDINATOR SECTION (KS) : - Menetapkan jadwal pemuatan harian,
menetapkan jadwal kerja karyawan,
mengevaluasi kinerja karyawan, dan
sebagai penasehat.
--- ADMINISTRATION KEEPER (AK) : Menginput laporan hasil barang jadi
Menginput laporan hasil barang keluar
Menginput hasil audit per lokasi
Mengeluarkan nota penjualan.
--- STOCK KEEPER (SK) IN : Membuat laporan penerimaan
Melayani input barang jadi
Merekapitulasi hasil jadi yang utuh, rusak.
--- STOCK KEEPER (SK) OUT : Membuat laporan serah terima/ pengeluaran.
Melayani otput barang jadi
Merekapitulasi barang keluar dan barang yang tersisa.
--- HELPER IN : Melayani barang jadi yang masuk dan menempatkan ke lokasi (Bln)
--- HELPER OUT : Melayani pemuatan barang dari lokasi (BlN) ke ekspedisi.
--- HUB. INTERNAL : Dalam lingungan wirehouse komunikasi sangat di perlukan untuk menghndari proses kesalahan kerja.
--- HUB. EKSTERNAL : Karyawan wajib menyambut hangat, melayani dengan baikekspedisi yang akan Load.
7. Hasil akhir Standar Kerja
Dalam werehouse hasil akhir kerja adalah menentukan hasil yang dikirimkan oleh produksi untuk mencocokkan jumlah barang yang masuk dan segala jenis transaksi berjalan lancar untuk mencapai standar mutu dalam memasukkan konsumen.
8. PENGESAHAN
Dibuat Oleh | Di setujui oleh |
Job Analist : | Nama atasan Langsung: Jabatan (Direktur) |
9. Uraian dan Spesifikasi Jabatan
1. Struktur Organisasi
WAREHAUSE SECTION (WS)
|
|
|
|
|
|
|
2. Identitas Jabatan
WAREHOUSE adalah seorang kepala yang dipercayakan oleh perusahaan untuk mengatur semua proses kerja yang ada di dalam lingkungan warehouse untuk mengelola sistem marketing dilingkungan itu
3. Tanggung Jawab
Tanggung jawab seorang Warehouse adalah bertanggung jawab penuh atas semua proses kerja yang ada dalam lingkungan warehouse dan segala jenis transaksi yang ada dalam lingkungan itu untuk kemudian ditindak lanjuti ke bagian personalia administrasi perusahaan dalam bentuk sebuah laporan.
4. Tugas pokok dan proses kerja
Tugas pokok seorang warehouse adalah menyetujui setiap barang yang masuk dan keluar melalui proses perusahaan yang dibubuhi tanda tangan dari setiap pihak tertentu dan keputusan akhirnada pada warehouse section.
5 Hasil akhir dan Standar kerja
Hasil akhir untuk standar kerja warehouse adalah merangkum semua hasil laporan yang diserahkan oleh setiap sub devisi yang terkait dalam departemen warehouse untuk di tanggapi dan di rekapitulasi kemudian diserahkan ke departemen personalia administration
6 Hubungan Internal dan Eksternal
--- Internal : Hubungan internal seorang warehouse adalah selalu berkoordinasi dengan departemen lain antara lain produksi teknik seasoning, boiler dan security untuk memperlancar jalannya proses serah terima barang jadi (penjualan produk) dan segera mengetahui kendala-kendala yang mungkin terjadi.
--- Eksternal : Hubungan eksternal seorang warehouse berinteraksi langsung dengan kepala ekspedisi baik laut maupun darat untuk proses perjalanan sebuah produk ke tempat tujuan dengan proses administrasi atau persuratan tertentu.
7. Kualifikasi Jabatan
Proses structural sangat terorganisir dengan baik yang dimana setiap sub devisi harus berinteraksi dengan yang lain guna memperoleh sebuah keputusan yang tepat dalam proses kerja.
Helper mengkoordinasikan kepada Stock keeper dan stock keeper ke coordinator section kemudian di teruskan ke warehouse ini sebuah hirarki organisasi yang sangat efisien dalam lingkungan warehouse.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar