PERKEMBANGAN, MINAT, DAN CITA-CITA REMAJA


·           Membuat Keputusan Sendiri (Pribadi)
Richard telah berupaya untuk membuat keputusannya sendiri. Banyak hal yang kemudian timbul dalam pikirannya pada saat dia menyaksikan beberapa program pada TV kecil dan hitam putihnya. Namun, kemudian dia merasa mulai bosan ketika mendengarkan acara music yang beralunan keras pada saluran MTV. Dia juga merasa frutasi ketika dia tidak bisa menyaksikan acara yang dia suka, (The Titans termasuk The Jaguars) selama berlangsungnya acara pertandingan sepak bola. Ketika dia menuju ke kamar sebelah untuk menyaksikan pertandingan babak ke-2 di TVnya mark, Dia sangat menyadari bawah dia telah kehilangan momen tersebut. Dalam kondisi seperti ini, sudah waktunya seseorang harus medahulukan apa yang ia proritaskan.
Dimana mulai mencari ? Richard kemudian mencoba membuat beberapa perbandingan pada tempat-tempat dunia digital atau situs termasuk “Gotspot.com” dan pancingcentral.com. Setelah dia mempersempit atau mengurangi beberapa pilihannya. Dia kemudian berupaya memfokuskan diri pada satu pilihan pribadi yang dia anggap akan memberikan pilihan yang tepat dan harga yang rendah pada sebuah toko super lengkap. Setelah tiba di toko serba ada “Zany-Zack” Richard langsung menuju ke tempat video dibagian belakang. Selang beberapa menit, seorang karyawan toko video tersenyum dan menyapanya. Richard mengatakan kepadanya bahwa dia sedang melihat – melihat. Richard melihat karyawan – karyawan toko tersebut tidak mengetahui bagaimana cara menawarkan dan memperkenalkan barang kepada calon pembeli, mereka hanya sekedar menjual.
Richard kemudian mulai menguji beberapa alat berwarna yang panjangnya mencapai 60 inci. Dia sabar betul bahwa temannya carol memiliki sebuah alat yang sangat ia sukai. Meskipun pada akhirnya Richard menemukan perangkat yang fiturnya lebih lengkap, namun dia lebih memilih alat atau perangkat yang telah murah (2000x) karena alat tersebut mempunyai satu fitur yang ia sangat suka, yaitu fitur penerima siaran yang otomatis.

·           Para Konsumen / Penggunaan Sebagai Wadah Pemecah Masalah.
Konsumen / penggunaan adalah respons terhadap sebuah masalah seperti yang terlihat pada masalah Richard yang menginginkan sebuah TV baru. Situasi yang dialami oleh Richard sama dengan yang dialami oleh setiap orang dalam kehidupan mereka. Richard meyadari bahwa dia ingin membeli, lalu kemudian dia membuat beberapa pertimbangan langkah seperti : 1) Pengerahan masalah, 2) Pencarian informasi, 3) Evaluasi / pemeriksaan terhadap satu benda dan beberapa benda yang akan dipilih, 4) Pilihan produk / barang.
Karena adanya beberapa keputusan membeli barang, lebih penting dibanding yang lainnya. Maka ragam upaya yang dilakukan pun berbeda. Terkadang proses pembuatan keputusan hampir selalu terjadi secara otomatis. Namun kita masih mesti membuat beberapa perhitungan / perincinan yang didasarkan pada informasi. Ini merupakan sebuah kondisi dimana jumlah pilihan yang tersedia memaksa kita membuat beberapa keputusan yang berulang – ulang yang mungkin secara psikologi akan mengurangi energi pada saat kemampuan kita dalam membuat keputusan jenus tidak tercapai.

-          Beberapa Pandangan dalam Membuat Keputusan
Secara tradisi beberapa pengamat / peneliti konsumen telah menerapkan pola pendekatan yang bersifat rational dalam membuat keputusan. Dalam perbandingan ini, orang akan secara tenang dan berhati – hati dalam memilih informasi yang mungkin mereka telah ketahui tentang sebuah produk / barang dan kemudian bagaimana penuh ketelitian memilih atau membeli barang – barang yang akan dipilih yang pada akhirnya akan bermuarah pada faktor kepuasan.

·           Bentuk – Bentuk Para Konsumen / Pengguna
Salah satu cara yang membantu dalam hal proses pembuatan keputusan adalah dengan mempertimbangkan sejumlah upaya yang mungkin akan dilibatkan pada keputusan yang akan dibuat.

-            Pemecahan Masalah yang Berskala Besar
Keputusan yang dibuat dengan melibatkan pemecahan masalah yang berskala besar sangat erat kaitannya dengan perspektif pembuatan keputusan yang bersifat tradisional. Sebagaimana yang ditunjukkan pada tabel 9.1. Proses pemecahan masalah yang berskala besar biasanya dilakukan bilamana muncul sebuah kasus. Dengan didasarkan pada pentingnya keputusan, maka seseorang harus mengevaluasi secara hati – hati barang / produk yang akan dibeli.

-          Pemecahan Masalah yang Terbatas (berskala kecil)
Pemecahan masalah yang terbatas biasanya langsung dan sederhana. Para pembeli tidak termotivasi mencari informasi atau mengevaluasi. Sebaliknya nereka menggunakan “aturan – aturan keputusan” yang sederhana dalam memilih satu atau beberapa barang diantara barang – barang lainnya.

Tabel 9.1
Karakteristik Pemecahan Masalah yang Berskala Besar dan Terbatas

Pemecahan Masalah Terbatas
Pemecahan Berskala Besar Resiko Tinggi
Motivasi
I.     Resiko Rendah
Resiko Tinggi
Pencarian Informasi
1.         Upaya pencarian – kecil
Upaya pencarian – besar / luas

2.         Informasi diolah secara pasif
Informasi diolah secara aktif

3.         Keputusan biasanya dibuat di tempat penjualan (toko)
Sumber beragam, bukan hanya pada kunjungan took
Evaluasi terhadap barang – barang
1.      Bentuk kepercayaan bersifat lemah
Bentuk kepercayaan sifatnya tinggi

2.      Hanya criteria yang paling dominan yang digunakan
Beragam kriteria yang digunakan

3.      Barang – barang pada dasarnya sama
Ada perbeda – bedaan dignifikan diantara barang – barang

4.      Tidak ada unsur kompensasi

Ada unsur kompensasi
Daya beli
1.      Waktu atau tempat berbelanja terbatas
Banyak Outket

2.      Pilihan sering dipengaruhi oleh pameran toko
Komunikasi dengan pihak toko sering terjadi


·           Penentuan Keputusan yang didasarkan Pada Suatu Kebiasaan
Baik bentuk pemecahan masalah yang luas / besar maupun yang terbatas, keduanya, melibatkan tingkat pencarian informasi dan ketelitian. Banyak keputusan dalam membeli sering kita lakukan dimana tanpa kita sadari bahwa kita telah melakukannya. Terkadang kita membuat pilihan – pilihan yang terjadi tanda adanya bentuk pengontrolan kesadaran.
  Walaupun jenis kegiatan yang tak terpikirkan seperti ini mungkin dianggap akan berdampak buruk, namun nyatanya dinilai masih cukup efesien pada kasus atau situasi lain. Perkembangan faktor kebiasaan dapat membantu para penggunaan / pelanggan dalam meminimalisir waktu dan tenaga dengan menggunakan layanan ATM ataupun jasa / pelayanan pengantar gas dan sebagainya.

-                 Pengenalan Masalah
Pengenalan masalah terjadi ketika penggunaan melihat sebuah perbedaan yang siginfikan antara dua hal, misalnya daerah / hunian eksklusif yang baru dengan daerah yang diinginkan. Pada kondisi seperti ini, seseorang akan merasa bahwa ada sebuah masalah yang mutlak diselesaikan baik kecil ataupun besar, sederhana ataupun rumit.
Pengenalan kebutuhan barang bisa terjadi pada beberapa cara. Kualitas kebutuhan yang nyata seseorang secara sederhana bisa ditandai dengan menghasilkan sesuatu produk / barang. Atau misalnya, dengan membeli sebuah produk yang kemudian tidak berubah menjadi kebutuhan yang cukup memaskan, atau dengan menciptakan kebuthan baru (misalnya membeli sebuah rumah). Kondisi – kondisi seperti ini, membuat seseorang membeli sesuatu untuk beradaptasi dengan suatu lingkungan yang baru.
Meskipun pengenalan masalah bisa terjadi secara lamai, namun para pelaku pasar masih sering memproduksi barang – barang yang kurang.

·           Sesuai dengan kebutuhan pada beberapa kasus pelaku pasar tesebut mecoba menciptakan kebutuhan – kebutuhan utama dan kemudian menyemangati para konsumen untuk menggunakan merek produk yang berbeda dengan bisa dipilih / digunakan konsumen

-                 Pencarian Informasi
Apabila seorang konsumen mengenal suatu masalah, maka ia membutuhkan informasi yang cukup untuk menyelesaikannya. PEncarian informasi merupakan proses yang diterapkan oleh para konsumen / pelanggan untuk melakukan survey lingkungan terhadap data yang layak untuk membuat keputusan yang bijak.


-          Bentuk – bentuk Pencarian Informasi
Seorang konsumen terlebih dahulu akan mengenal sebuah kebutuhan dan kemudian mencari tempat niaga (pasar) untuk memperoleh informasi yang spesifik (sebuah proses yang disebut proses pencarian pra – pembelian)

Tabel 9.2
Sebuah Kerangka Kerja Terhadap Pencarian Informasi Bagi Konsumen

Pencarian Informasi
Informasi Setelah Pembelian
Penentu
1.        Penglihatan dalam pembelian
2.        Lingkungan pasar
3.        Faktor – faktor yang situasional

1.      Penglihatan dengan produk
2.      Lingkungan pasar
3.      Faktor – faktor yang situsional
Motif
Membuat keputusan yang lebih baik dalam membeli

1.         Membangun sentra informasi
2.         Memperkenalkan tempat kegematan dan kesenangan
Hasil
1.        Meningkatkan pengetahuan akan produk dan pasar 



2.      Keputusan yang lebih baik dalam membeli

3.      Meningkatkan kepuasan dengan hasil pembelian

1.      Meningkatkan pengetahuan produk dan pasar dengan
-          Efisiensi pembelian dimasa datang
-          Pengaruh pribadi
2.        Meningkatkan daya beli


3.         Meningkatkan kepuasan dari pencarian

·           Pencarian Informasi ke Dalam dan ke luar
Kita bisa membagi sumber informasi dalam 2 cara ke dalam (internal) dan ke luar (eksternal). Ketika disangkut pautkan dengan keputusan dalam membeli barang. Kita mungkin akan melibatkan pencarian informasi ke dalam (internal) dalam rangka menghadirkan informasi yang serupa produk – produk yang berbeda

-          Pencarian informasi secara teliti dan secara sembarang (tidak teliti)
Pengetahuan yang kita miliki saat ini terhadap suatu produk mungkin hasil dan suatu proses pembelajaran secara langsung pada bab sebelumnya kita telah mencari informasi yang relevan terhadap beberapa produk yang akan dipilih. Seorang orang tua (ayah / ibu) yang telah membeli sebuah kue ulan tahun untuk seorang anak bulan lalu, misalnya. Dan mungkin ia saat ini mempunyai ide yang baik serta berbaik hati membelikan anak lain kue ulan tahun bulan ini.
Secara alternative, kita mungkin membutuhkan informasi dengan cara yang mungkin lebih positif. Meskipun produk tersebut mungkin tidak menarik hati secara langsung bagi kita saat ini.

-          Ilmu Ekonomi Informasi  
Pandangan dalam penentuan keputusan secara tradisional sering dihubungkan dengan pendekatan ilmu ekonomi informasi. Hal ini dianggap bahwa para konsumen menggabungkan sebanyak data yang dibutuhkan untuk membuat keputusan yang bijaksana. Para konsumen mempunyai pengharapan dalam menilai informasi tambahan dan kemudian berlanjut pada pencarian informasi secara luas.
Keragaman dalam mencari informasi seperti ini, bersumber pada adanya keinginan memilih barang / produk yang lebih dibenah, yang juga bisa mempengaruhi para pelanggan untuk beradil, dan produk / barang yang lebih sering digunakan ke produk yang jarang digunakan.
 
·           APAKAH PARA KONSUMEN SELALU MENCARI SECARA RASIONAL
Sebagaimana yang kita ketahui, konsumen tidak perlu melibatkan proses pencarian informasi secara rasional. Mereka seharusnya lebih teliti / hati – hati dalam menentukan setiap produk / barang yang mereka lebih sukai sebelum memilih.
Seperti halnya yang telah dilakuan oleh Richard, beberapa pelanggan / konsumen secara khusus hanya mengunjungi satu atau dua toko dan sangat jarang mencari sumber – sumber informasi utama untuk membuat suatu keputusan dalam membeli suatu produk / barang, khususnya pada saat waktu yang tersedia sangat sedikit.
Kecendurungan seperti ini akan membuat seseorang berupaya menghindari pencarian informasi yang eksternal yang dianggap kurang relevan. Khususnya ketika konsumen berencana membeli barang – barang seperti pakaian.
Keragaman dalam hal pencarian informasi biasanya terjadi pada saat orang – orang dalam perasaan senang atau pada saat ada simulasi yang relatif kecil dalam lingkungan mereka.
Disisi lain, pada saat ada situasi dalam membuat keputusan beragam atau misalnya ada sedikit informasi tentang beberapa merek yang saling bersaing, para konsumen biasanya lebih memilih merek yang lebih terkenal.


-          PEMBINAAN PADA PROSES PENENTUAN KEPUTUSAN
Pertimbangkanlah sekenario berikut : Anda diberikan sebuah tiket gratis untuk sebuah pertandingan sepak bola yang menarik di saksikan dan menit – menit terakhir, secara tiba – tiba terjadi badai salju sitation dan sudah sampai pada level membahayakan. Apakah Anda  masih akan berdiam di tempat Anda (Station) ? Sekarang anggap di lain waktu hal serupa terjadi dimana Anda mengeluarkan uang untuk memberikan tiket. Apakah anda tidak akan menghiraukan bahaya badai salju karena Anda telah berpikit bahwa Anda mengeluarkan uang ?

·           Analisis terhadap respon orang pada situasi seperti ini ditandai dengan penerapan prinsip “ perhitungan mental”, apakah kondisi keuntungan dan kerugian akan mempengaruhi keputusan kita. Beberapa peneliti melihat bahwa apabila seseorang telag mengeluarkan uang untuk suatu hal, maka enggan untuk melewatkannya.
Kesimpulannya, penelitian dengan melibatkan “perhitungan mental” menunjukkan bahwa karakteristik situasi pilihan bisa mempengaruhi bentuk pemilihan seseorang.



-            Seberapa sering pencarian informasi terjadi ?
Sudah menjadi umum, bahwa kegiatan pencarian informasi akan lebih lama dan luas bila pembelian suatu produk / barang dianggap penting. Atau ada kemauan untuk belajar lebih jauh tentang strategi / cara melakukan pembelian, ataupun ketika mendapatkan informasi yang relevan tentang produk yang diperoleh atau produk yang bisa digunakan secara praktis.

-          Apakah yang harus didahulukan oleh konsumen ?
Lebih didahulukan oleh para konsumen dalam mencari / mendapatkan informasi ? para ahli produk termasuj orang – orang awam menggunakan prosedur yang sangat berbeda dalam menentukan keputusan. Disini, orang – orang awam yang sedikit mempunyai pengetahuan tentang suatu produk seharusnya lebih termotivasi untuk lebih mengenal lagi produk yang akan dipilih.

-          Memahami Resiko yang Timbul
Keputusan untuk membeli sesuatu, tentunya melibatkan pencarian informasi yang lebih banyak sehingga nantinya resiko yang mungkin akan muncul dapat dipahami dan kemudian dapat diatasi. Terkadang resiko timbul bila produknya mahal atau informasi pada produknya begitu banyak dan dipahami.

·           EVALUASI TERHADAP PRODUK / BARANG
Banyak usaha yang telah diterapkan pada penentuan keputusan membeli suatu produk terjadi pada situasi dimana kita seharusnya membuat sebuah pilihan terhadap barang / produk yang tersedia. Pendapat banyak kasus, ratusan merek produk yang berbeda (seperti pada rokok misalnya) atau variasasi / model berbeda dari merek produk yang sama (seperti pada model lipstik) yang mana sering menarik perhatian penggunanya dan menuntut mereka ada bentuk evaluasi dalam memilih sebuah produk.

-       MENGIDENTIFIKASI PRODUK
Bagaimana kita memutuskan kriteria yang penting dalam memilih suatu produk ? Dan bagaimana kita mengecilkan sejumlah akternatif produk yang sesuai kita mempunyai ketetapan dalam memilih sebuah produk yang sesuai dengan keinginan kita ? Jawabannya adalah beragam, tergantung pada proses dalam membuat keputusan yang kita gunakan. Seorang konsumen yang menerapkan proses pemecahan masalah dengan kerangka yang lebih luas tentu akan sangat berhati – hati dalam mengevaluasi beberapa merek produk. Sedangkan hanya akan memilih produk yang sudah lazim mereka gunakan

-       PENGELOMPOKAN PRODUK
Ingat bahwa kita para konsumen / penggunaan memproses informasi terhadap produk / barang, mereka seharusnya melakukannya secara aktif. Mereka harus mengevaluasi suatu rangsangan produk yang mereka sudah ketahui atau dua produk yang sama. Misalnya saja, seseorang lebih cendurung sama daripada membandingkan dua produk yang berbeda misalnya kamera dan DVD. Sebab pengelompokan merupakan sebuah bentuk penetu.






·           Penting terhadap bagaimana sebuah produk bisa dievaluasi
Jadi, sangat penting untuk memahami bagaimana pengetahuan seperti ini disajikan / diolah dalam suatu struktur pengetahuan bagi konsumen.

-          Tingkat – tingkat Pengelompokan
Orang – orang mengelompokkan benda – benda ke dalam beberapa kategori yang terjadi pada tingkat spesifikasi yang berbeda pula.
Sangat mudah untuk memahami benda / barang yang seseorang terbiasa digunakan, yang kemudian disebut sebagai kategori awal yang bisa mempengaruhi pilihan seseorang. Tingkat menengah dikenal sebagai kategori tingkat dasar yang secara khusus merupakan paling membantu atau bermanfaat dalam mengklasifikasi berbagai produk. Sebab barang – barang yang dikelompokkan secara bersama – sama akan sangat membantu dalam mengevaluasi barang yang akan dipilih.

-          Dampak Strategi pada Pengelompokan Produk
Pengelompokan produk mempunyai banyakk inplikasi yang strategis. Cara mengelompokkan sebuah produk dengan yang lainnya adalah sangat penting untuk menentukan para persaingnya dan kemudian kriteria yang bagaimana yang akan digunakan oleh konsumen dalam menentukan pilihannya.

Memposisikan produk pada tempatnya. Keberhasilan pada strategi seperti ini sangat sering bersentuhan dengan kemampuan para pelaku pasar untuk menyakinkan konsumen bahwa produknya sudah sesuai dengan produk dalam hal layak dikonsumsi. Misalnya, industri / pabrik jus jeruk mencoba mereposisi jus jeruk sebagai suatu minuman yangbisa dinikmati sepanjang hari (tidak lagi, hanya sebatas pelengkap pada sarapan pagi).
Mengidentifikasi para pesaing. Secara abstrak, pada level atas terdapat banyak bentuk – bentuk produk yang berbeda bersaing ditingkat pasar perlu dipahami bahwa produk dan bentuk pelayanan pada kemasan adalah cukup berbeda. Namun kondisi seperti ini tetap membuat beberapa produk yang bermerek sama saling bersaing pada level yang lebih luas. Apabila para kategori seperti hiburan, nilai dan manfaat, maka proses perbandingan akan lebih mudah.
§  Contoh produk.
Apabila sebuah produk merupakan contoh kategori yang sangat baik, maka konsumen akan dengan mudah mengenal dan mengingatnya. Penilaian tentang nama – nama sangat dipengaruhi oleh karaktersistik contoh barang itu sendiri.
§  Lokasi Produk.
Pemilihan produk juga bisa mempengaruhi harapan / keinginan konsumen untuk menfaatkan produk / barang yang mereka inginkan. Apabila produk / barang tidak ditempatkan dengan tepat, maka tentu konsumen akan sulit menemukannya.


ü  PILIHAN PRODUK : MEMILIH DIANTARA BEBERAPA PRODUK
Seseorang yang mengevaluasi pilihan – pilihan terhadap produk yang relevan dengan contoh barang / produk. Maka ia pasti memilih satu dari sekian barang yang ada. Secara umum dikatakan bahwa pemilihan informasi dari beragam produk bisa mempengaruhi pilihan terhadap barang / produk.  

ü  KRITERIA YANG DIEVALUASI
Ketika Richard sedang melihat – melihat pesawat TV yang berbeda dia kemudian memfokuskan pada satu atau dua TV (produk) yang justru diabaikan oleh orang lain. Dia kemudian melakukan perbandingan diantara dua merek produk tersebut. Kemudian dia menjatuhkan pilihannya pada salah satu pesawat TV yang kapasitas suaranya sangat besar.
Kriteria evaluasi merupakan rangkaian dimensi yang digunakan untuk melakukan pilihan yangtepat diantara pilihan – pilihan yang hampir serupa. Dalam melakukan perbandingan diantara produk – produk Richard telah mampu memilih produk yang sesuai dengan keinginannya diantara banyaknya kriteria yang ada.
Agar pelaku sector pasar bisa merekomendasikan suatu kriteria dalam menentukan keputusan yang lebih efektif, maka bentuk komunikasinya harus memenuhi 3 unsur informasi, yakni :
-          Harus memberikan perbedaan – perbedaan yang signifikasi pada merek – merek produk,

-          Harus memberikan kemudahan bagi konsumen dalam menentukan keputusan dengan cara memberikan informasi yang lebih jelas pada kemasan produk
-          Harus menyertakan aturan bagaimana seseorang / konsumen bisa mempergunakan produk .

PERKEMBANGAN, MINAT, DAN CITA-CITA REMAJA
                                      
       



                                 KELOMPOK VII
                                    Nur Aeni Latifah   :45 07 091 008
                                    Uzi Ramadhani     :45 07 091 014
                                    Darmawati           :45 07 091 004

                                      FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS 45 MAKASSAR
2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar