Nama : Nur Aeni Latifah
Nim : 45 07 091 008
Mata kuliah : Psikologi Umum II
Pengetian persepsi sosial adalah: sebuah proses yang kompleks, orang mengamati perilaku orang lain dengan teliti hingga di peroleh analisis secara lengkap terhadap person, situasional, dan behaviour.
Persepsi sosial memiliki beberapa elemen, yaitu:
a. Person, yaitu orang yang menilai orang lain.
b. Situasional, urutan kejadian yang terbentuk berdasarkan pengalaman orang untuk menilai sesuatu.
c. Behavior, yaitu sesuatu yang di lakukan oleh orang lain.
Kesan yang terbentuk dalam pikiran seseorang di saat pertama kali berjumpa dengan orang lain ditentukan oleh berbagai hal, yaitu :
a. Ciri ciri penampilan fisik ( fisikal attractiveness ) meliputi :
Penampilan fisik akan menentukan bagaimana persepsi kita terhadap orang lain. Penampilan fisik ini berakar pada :
• Wajah (menarik / tdk menarik)
• Bgm cara berpakaian, bahan, model, cara memakainya
• Postur tubuh, make up, potongan gaya rambut
• Assesories yang dikenakan
b. Ciri ciri sosial demografik (social demographic characteristic ) meliputi :
Jenis Kelamin : umumnya perempuan dinilai lebih rendah kemampuannya dibanding laki-laki dalam pekerjaan tertentu. (lihat penelitian Goldberg 1968).
• Suku / Ras / Etnis : Suatu hari kita diminta unt bertemu dengan orang yang bernama Situmorang yang berasal dari Batak karo, dan pada hari lain kita diminta bertemu dengan Widodo Rahardjo yang berasal dari Solo Jawa tengah. Biasanya sebelum kita bertemu kita membayangkan seperti apa sifat/karakter rang yang akan kita jumpai. Dalam persepsi kita ada perbedaan sifat antra orang yang berbeda suku.
• Status Sosial Ekonomi meliputi : Social economic performance (penampilan berdasar persepsi status sosial ekonomi) sering menjebak penilaian terhadap orang lain). Social economic performance ini biasanya dilihat/dinilai dari penampilan luaran. Mis, tongkrongannya, style pergaulannya, fashion, assesories, pekerjaan dll.
Komunikasi non verbal ( non communication verbal skill management ) : Kesan terhadap orang lain ikut ditentukan oleh komunikasi non verbal seperti :
• Ekpresi wajah (wajah adalah ekpresi kejiwaan)
• Gerakan tubuh/tangan/ gerak mata
• Intonasi suara
• Kontak pandangan mata
Dari komunikasi non verbal kita bisa menarik kesan tentang kondisi emosi, watak kepribadian dan kejujuran seseorang
Teori atribusi merupakan teori yang menjelaskan tentang perilaku seseorang. Apakah perilaku itu disebabkan oleh faktor disposisional (faktor dalam/internal), misalnya sifat, karakter, sikap dsb, ataukah disebabkan oleh keadaan ekternal, misalnya tekanan situasi atau keadaan tertentu yang memaksa seseorang melakukan perbuatan tertentu.
Pengaruh persepsi sosial (social influence)
Imitasi adalah: Proses meniru sesuatu dari orang lain tanpa mengubahnya.
Konformitas sosial adalah :
• Sikap patuh tetapi lebih kepada mengalah atau mengikuti tekanan dari kelompok
• Perilaku seseorang yang sama ( seragam ) dengan perilaku orang lain atau perilaku kelompoknya
• Definisi konformitas mengandung tiga hal, yaitu : patuh, perceived group pressure, dan subjek tidak diminta untuk patuh.
Jadi apabila seseorang menampilkan perilaku tertentu karena setiap orang lain menampilkan perilaku tersebut dikatakan konformitas.
Kepatuhan (obedience) adalah: Perilaku yang menunjukkan kesetiaan untuk tidak melanggar regulasi atau rule yang ada.
Hubungan sosial adalah : Suatu kegiatan yang menghubungkan kepentingan antarindividu, individu dengan kelompok atau antar kelompok yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat menciptakan rasa saling pengertian dan kerja sama yang cukup tinggi, keakraban, keramahan, serta menunjang tinggi persatuan dan kesatuan bangsa.
Interpersonal relationship adalah: Merupakan suatu hubungan yang menghubungkan suatu individu dengan individu yang lainnya melalui pendekatan pribadi.
Mengembangkan dan mempertahankan hubungan:
Akibat dari pembentukan kelompok sosial dari seksi yang berbeda-beda adalah semakin kuatnya hubungan atau ikatan antaranggota sambil untuk sementara mengabaikan perbedaan-perbedaan horizontal maupun vertikal di antara mereka. Dengan demikian, diferensiasi di dalam masyarakat menjadi hal yang diangap wajar karena mereka dapat saling bergaul intensif dan saling memaklumi hal-hal tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar